Perahu Pemancing Karam
Sang Penolong jadi Korban Kapal Tenggelam di Padang, Anak Berharap Ayahnya Segera Ditemukan
Tiga dari 13 orang korban kapal tenggelam di perairan Padang, Sumbar, belum ditemukan. Pencarian yang dilakukan telah memasuki hari kelima.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tiga dari 13 orang korban kapal tenggelam di perairan Padang, Sumbar, belum ditemukan.
Hari ini, Kamis (25/6/2020), pencarian yang dilakukan telah memasuki hari kelima.
Diketahui, peristiwa kapal tenggelam ini terjadi pada Minggu (19/6/2020) lalu.
• Polda Sumbar Melakukan Tes DNA Kepada Keluarga Korban Kapal Tenggelam, Prosedur Pencarian
Pada pencarian hari pertama, 10 orang korban berhasil ditemukan dengan selamat.
Sementara tiga orang korban lainnya masih dalam pencarian.
Tiga korban yang belum ditemukan itu yakni, Ridwan Gazali alias Kompoi (60), serta Sandri dan Yudi Trianda.
Ridwan Gazali adalah kru kapal penolong yang merupakan warga Padang, beralamat di Parak Salai, Jati.
Kemudian Sandri dan Yudi Trianda adalah pemancing.

• 3 Korban Kapal Tenggelam di Padang Belum Ditemukan, Helikopter BNPB Dikerahkan
Diketahui, sebelum peristiwa terjadi, kapal yang ditumpangi belasan pemancing mengalami mati di tengah laut.
Lalu, pemancing meminta pertolongan untuk dijemput ke tengah laut itu.
Akhirnya Ridwan Gazali berangkat dengan kapalnya untuk menjemput para pemancing itu.
Setelah para pemancing menaiki kapal Ridwan Galazi, di tengah perjalanan pulang kapal itu karam dan terbalik akibat gelombang besar.
• Hari Ketiga Pencarian 3 Korban Kapal Tenggelam di Padang: Nihil, Tak Ditemukan Tanda Keberadaan
"Papa itu mendapat telepon, ada yang minta tolong untuk membantu kapal pemancing yang mengalami kerusakan," ujar Regina (29), anak Ridwan Gazali pada Kamis (25/6/2020).
Regina mendapat informasi kapal yang dinaiki orang tuanya untuk menjemput pemancing mengalami kecelakaan di laut akibat gelombang yang besar.
"Kami langsung ke Polairud di Muaro Padang ini," ujar dia.
"Papa saya itu bukan pemancing, tapi papa kru kapal yang datang hendak menolong," katanya.
Kata Regina, ayahnya sebenarnya bukanlah nelayan, tapi juga kebetulan hobi memancing.

• Tim SAR Kembali Lakukan Pencarian Korban Dilaporkan Hilang Akibat Kapal Terbalik
Karena memiliki hobi yang sama, Ridwan Gazali merasa terpanggil untuk menolong para pemancing yang mati mesin kapal di tengah laut.
"Saya sebagai anak berharap ke pemerintah lebih mengupayakan pencarian."
"Kita dari pihak keluarga berharap dapat bertemu dengan orang tua kita. Walaupun dalam keadaan apapun," ujarnya.
Regina berharap semuanya dapat dikerahkan dalam pencarian, seperti mengerahkan helikopter yang telah dilakukan kemarin.
Dari informasi yang diterima, saat kapal terbalik, ayah Regina serta dua korban lainnya mengapung pakai fiber.
• VIDEO Detik-detik Penyelamatan 10 Pemancing di Padang Setelah Kapal Mereka Terbalik di Lautan
Mereka bertiga terpisah dengan 10 korban lainnya.
Hingga kini, fiber yang dikabarkan menjadi alat untuk mengapung tiga korban juga belum ditemukan.
"Pada saat itu Papa saya pakai baju merah dongker, dan pakai celana pendek yang banyak kantong-kantongnya," sebutnya.
Ia berharap, pencarian dapat dilakukan sampai korban ditemukan.
Regina menyebutkan, kalau kapal yang digunakan ayahnya tersebut tidak bermuatan lebih.
"Kapal boat itu cukup besar dengan ukuran 20x2 meter, saat itu berisi 13 orang."
"Sedangkan kapasitas isinya bisa 20 orang lebih masih sanggup. Jadi, kejadian ini murni karena cuaca buruk," ujarnya. (*)