PPDB Online Sumbar Diperpanjang
Laman PPDB SMA/SMK Eror, Anggota DPRD Sumbar Hidayat: Kenapa Kadisnya Amatiran Seperti Ini?
Situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online 2020 tingkat SMA/SMK di Sumbar ditutup sementara hingga besok pukul 10.00 WIB, Kamis (25/6/2020).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Situs Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online 2020 tingkat SMA/SMK di Sumbar ditutup sementara hingga besok pukul 10.00 WIB, Kamis (25/6/2020).
Hal dikarenakan sistem mengalami gangguan dan server pendaftaran secara online sering eror.
Jadwal semula, situs tersebut dibuka pada Senin (22/6/2020). Sejak saat itu, situs tidak bisa diakses dan berulah.
• PPDB Online 2020 SMP Padang, Jadwal Pemilihan Sekolah Dimulai 30 Juni 2020, Sudah Bisa Perbarui Data
Tim IT Disdik Sumbar mencoba melakukan upaya perbaikan bahkan menambah satu server pada, Selasa (23/6/2020).
Sempat pulih dan normal pada Selasa siang, namun kembali eror pada Rabu (24/6/2020).
Padahal sudah masuk hari ketiga pendaftaran namun jaringan masih mengalami kendala.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar dari Fraksi Gerindra, Hidayat menilai PPDB tingkat SMA/SMK berbasis aplikasi online yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Sumbar menuai kerisauan dan kekecewaan.
• Situs Pendaftaran PPDB Online 2020 ppdbsumbar2020.id Ditutup Sementara, Besok Aktif Pukul 10.00 WIB
Dinas Pendidikan Sumbar dinilai tidak siap menggunakan sistem pendaftaran berbasis online tersebut.
"Buktinya, dua hari sejak dibuka pada 22 Juni lalu, aplikasi langsung eror," kata Hidayat.
Hidayat meminta Gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan bertanggung jawab atas kejadian yang mengecewakan tersebut.
Hal itu karena telah menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses penerimaan peserta didik.
• Cara Cek Hasil PPDB Online SD Tahap 2 di Padang, Peserta Lulus Wajib Daftar Ulang Mulai Besok
Hidayat juga mempertanyakan, kenapa sistemnya tidak disiapkan sejak awal dan kenapa tidak ada prediksi antara potensi jumlah pendaftar dengan sistem yang melayani.
"Saya minta Gubernur dan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar jangan main-main soal ini."
"Yang dihadapi bukan para Kepala Sekolah, melainkan puluhan ribu orang tua yang hendak mendaftarkan anaknya ke pendidikan menengah," tegas Hidayat.