PPDB Online Sumbar
PPDB Online 2020 SMA-SMK di Sumbar Sediakan Kouta 70 Ribu Lebih, Pilih Jalur Pendaftaran
Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Online SMA dan SMK tahun ajaran 2020/2021 di Sumbar akan dibuka secara online mulai 22 Juni 2020.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Online SMA dan SMK tahun ajaran 2020/2021 di Sumbar akan dibuka secara online mulai 22 Juni 2020.
Kepala bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan Sumatera Barat Suryanto mengatakan, sebanyak 70 ribu lebih kuota siswa baru jenjang SMA dan SMK akan diperebutkan.
• Jadwal PPDB Online 2020 SMA/SMK di Sumbar Mulai 22 Juni, Murni Terapkan Sistem Zonasi Tempat Tinggal
• Tata Cara dan Persyaratan PPDB Tingkat SMP di Kota Padang, Bagi Siswa Lulusan Sebelum Tahun 2020
Rinciannya, untuk SMA perkiraan 50 ribu kuota dan SMK 26.300 kuota.
"Kuota itu masih kasar, masih belum final. Data akan bergerak seiring dengan kenaikan kelas," kata Suryanto, Selasa (16/6/2020).
Sementara, total SMA di Sumbar ada sekitar 213 dan SMK sebanyak 112, itu khusus negeri belum termasuk swasta.
Ia menambahkan, siswa SMP dan MTSN yang lulus tahun ini sekitar 95 ribu.
Suryanto menerangkan untuk pendaftaran PPDB Online dilaksanakan melalui jalur zonasi, afirmasi, mutasi atau perpindahan tugas orang tua/wali dan prestasi.
• Tata Cara PPDB Tingkat SMP di Kota Padang, Registrasi Melalui http://psb.diknaspadang.id
Sementara kuota yang disediakan sesuai jenjangnya berbeda-beda.
"Pendaftaran siswa baru sistemnya online," ujar Suryanto.
Terkait daerah yang belum terjangkau internet, Suryanto mencontohkan hanya Mentawai, itupun belum 4G dan masih 3G.
"Itu makanya di Mentawai tidak pakai sistem online, datang ke sekolah dengan syarat protokol Covid-19," tambah Suryanto.
Ia mencontohkan lagi Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.
Di daerah itu juga susah, kemudian di Mapat Tunggul Selatan, Pasaman. Sementara di Sijunjung, Air Amo.
"Jadi tidak banyak, enggak sampai 10 persen, enggak mungkin daring, datang ke sekolah dengan syarat tetap menjaga protokol covid-19," kata Suryanto.