Soal Kebakaran Rumah di Limapuluh Kota, Alvian Sebut 80 Persen karena Hubungan Arus Pendek

Kepala Dinas Kebakaran Lima Puluh Kota Alvian menduga penyebab kebakaran di Jorong Batu Nan Limo, Nagari Koto Tangah Si

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Istimewa
Sebuah rumah terbakar di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, pada Sabtu (13/6/2020) dini hari. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Kebakaran Lima Puluh Kota Alvian menduga penyebab kebakaran di Jorong Batu Nan Limo, Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) disebabkan terjadinya korsleting listrik.

Sebelumnya, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (13/6/2020) kemarin, hingga menyebabkan seorang warga dilaporkan meninggal dalam insiden tersebut.

"Untuk kebakaran rumah penyebabnya bisa dikatakan 80 persen karena hubungan arus pendek (korsleting) listrik," kata Alivian saat dihubungi TribunPadang.com, , Sabtu siang kemarin.

Selain dari korsleting listrik juga terjadi akibat adanya lilin, alat elektronik, kompor minyak serta gas, termasuk adanya tungku api.

"Kami berharap masyarakat waspada daripada sumber api tersebut. Misalnya, ada kabel listrik itu yang sudah terkelupas atau masak di tungku atau di kompor tapi lupa mematikan," sebutnya.

Ia menegaskan bahwa masyarakat harus berhati-hari terhadap instalasi di atas loteng rumah, karena itu paling dominan penyebab kebakaran.

"Yang paling penting instalasi listrik di atas loteng. Rekomendasi PLN, instalasi di atas loteng selama 10 - 15 tahun itu sudah harus dicek instalasi di atas loteng," ujarnya.

Kebakaran di Anduring Padang, Satu Rumah Semi Permanen Ludes Dilalap Api

Sebuah Rumah di Limapuluh Kota Terbakar, Penghuni yang Mengidap Stroke Meninggal Dunia

Sejauh ini lanjutnya, sebagian masyarakat hampir tidak pernah mengecek ulang instalasi listrik rumahnya semenjak mendirikan bangunan tempat tinggal mereka.

"Sebenarnya dicek itu tidak harus diganti, kan kita tidak tahu adanya kabel terkelupas atau sudah haus. Yang paling dominan adalah arus pendek dari intaslasi di atas loteng," sebutnya.

Ia menyebutkan masyarakat lebih baik kehilangan uang sekitar Rp 4 jutaan daripada mengalami kerugian Rp 400 juta lantaran rumahnya ludes terbakar.

"Jika ada yang sudah harus diganti haruslah diganti, atau ada kabel yang tidak pakai pipa dan ditambah pipa," ujar Alvian.

Pihaknya mengimbau untuk masyarakat agar berhati-hati dan melakukan pengecekan secara berskala.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved