New Normal Sumbar
Pemprov Sumbar Siapkan Dua Opsi, Hadapi Tahun Ajaran Baru Mulai 13 Juli 2020 Mendatang
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan tahun ajaran baru bakal berlangsung pada 13 Juli 2020 mendatang.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan tahun ajaran baru bakal berlangsung pada 13 Juli 2020 mendatang.
Kendati demikian, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno belum bisa memastikan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Waktunya masih lama yakni pertengahan Juli tepatnya, 13 Juli 2020 baru dibuka," ungkap Irwan Prayitno saat ditemui, Rabu (10/6/2020).
Irwan Prayitno menegaskan, perlu persiapan matang untuk pendidikan Tingkat Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
• KPU Sumatera Barat Tunggu Arahan Pusat Mengenai Pilkada Serentak 9 Desember 2020
• Kembangkan Objek Wisata dan Budidaya Ikan, Wali Kota Mahyeldi: Bangun Wisata Alam di Padang
Menurutnya, tingkatan tersebut masih dalam kategori anak-anak, sementara SMA itu remaja.
Sementara untuk sukses berdampingan dengan covid-19 yang belum ada obatnya, agar tetap produktif dan aman covid, ada satu kata kunci yakni disiplin dengan protokol kesehatan.
"Nah, untuk anak TK dan SD, pakai masker serta tidak bertemu berjarak, kan susah."
"Kalau orang tuanya positif, anaknya kena, walaupun dia tidak ada gejala, sampai sekolah kena temannya. Nah itu yang menjadi persiapan kita," tegas Irwan Prayitno.
Irwan Prayitno menambahkan, bukti nyata, negara yang sudah lockdown dan sukses memutus penyebaran covid-19, ketika membuka sekolah saat new normal, bertambah jumlah kasus dan mayoritas dari sekolah.
Sehingga hal itu menjadi pertimbangan untuk sekolah ditutup kembali.
"Kita akan memutuskan nanti hari Senin (15/6/2020) rapat dengan bupati wali kota," ujar Irwan Prayitno.
Terkait Zona Hijau
Namun, ia mengatakan kurang lebih keputusan yang dibuat adalah daerah zona hijau.
"Silakan, mempertimbangkan untuk membuka sekolah. Namun tetap dengan mengikuti protokol covid-19 baik dari anak mulai berangkat sekolah. Sehingga, berada di sekolah dengan gurunya, tenaga tata usaha, dan semua terlibat," paparnya.