RRI Padang Hadirkan Kasipers Korem 032/Wirabraja, Bahas Topik Menjadi Tentara Profesional

TRIBUNPADANG.COM - Kepala Seksi Personalia Korem 032/Wirabraja (Wbr), Kolonel Inf Jajang Kurniawan, SIP, MM, menjadi nara sumber dalam acara “Ibu Pertiwi Memanggil, Belajar di RRI Kelas Inspirasi dengan Topik “Menjadi Tentara Profesional”.

Acara yang disiarkan dari Stasiun RRI Padang bertempat di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 12 Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (29/5/2020) lalu.

Rilis Penerangan Korem (Penrem) 032/Wbr yan diterima TribunPadang.com, Sabtu (30/5/2020) menyebutkan, Kolonel Inf Jajang Kurniawan selaku yang membidangi personalia Korem 032/Wbr menyampaikan bahwa menjadi seorang prajurit TNI itu menurutnya tidaklah sulit.

Menurutnya, butuh perjuangan, karena harus melalui seleksi yang ketat guna mencari bibit muda berprestasi untuk dijadikan prajurit karier.

“Bagi kalangan anak muda dan para pelajar yang ingin mendaftar menjadi prajurit TNI AD akan berhasil, asalkan mau membekali diri dengan belajar dan berlatih serta mencari tahu informasi. Yakni, melalui media cetak, elektronik dan media sosial tentang tahap tahap apa saja yang diikuti selama pelaksanaan seleksi," ujar Kasipers Korem 032, Kolonel Inf Jajang Kurniawan.

Kolonel Inf Jajang Kurniawan menjelaskan pada saat melakukan pendaftaran sampai selesai mengikuti seleksi penerimaan TNI AD tidak dipungut biaya sepersen pun.

"Akan tetapi, yang dibutuhkan hanya doa dan restu dari kedua orang tua”, tegas Kolonel Inf Jajang Kurniawan.

Guna memotivasi dan menginspirasi kalangan muda dan para pelajar, Kolonel Inf Jajang Kurniawan pun membagikan pengalamannya menjadi seorang prajurit TNI.

• Alumni Akabari 1996 di Sumbar Gelar Bakti Sosial, Salurkan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Covid-19

• Korem 032/Wirabraja Bakti Sosial Bersama Warga Sekitar Bukit Gado-gado Kota Padang

• Korem 032/Wirabraja Bukan Sekadar Mengajak Tentara ke Sawah

Kolonel Inf Jajang Kurniawan menjelaskan bahwa dirinya berasal dari Dusun Curah Ketangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

Ia menyebutkan latar belakang keluarganya yang dirinya merupakan anak dari delapan bersaudara.

Sedangkan, pekerjaan Ibu sebagai ibu rumah tangga (IRT) serta ayahnya seorang PNS golongan I, serta berpenghasilan pas-pasan guna menghidupi keluarga.

Ia bertekad untuk membantu guna meringankan beban orangtua, hingga mendaftarkan diri menjadi seorang calon anggota TNI melalui pendaftaran Taruna Akademi Militer (Akmil).

Proses yang ketat dan selektif dalam megikuti tes satu persatu tahap demi tahap pun ia lewati dan ketika dinyatakan lulus dan diterima menjadi seorang taruna Akmil.

Setelah melalui proses yang panjang dan penuh suka duka dalam menimba ilmu dan berlatih selama 4 tahun kemudian dia pun lulus pada tahun 1996.

Karir militer pun diawali dengan menyandang pangkat Letnan Dua (letda) pada kecabangan tempur yaitu Infanteri.

Ternyata dirinya menjelaskan bahwa merupakan orang pertama dari SMAnya yang lulus menjadi Taruna Akademi Militer.