Hari Lahir Pancasila

Fakta Unik Lahirnya Pancasila, 2 Tokoh Lain di Balik Kelahirannya hingga Perenungan Soekarno di Ende

Rumusan awal Pancasila dikemukakan Soekarno saat sidang Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1 Juni 1945

Editor: afrizal
.(KOMPAS/YUNIADHI AGUNG)
Salah satu koleksi Museum Nasional terkait kelahiran Pancasila. Gambar diambil pada 2 Juni 2017 

Di sekitar lokasi pengasingannya, terdapat sebuah taman. Di taman inilah Bung Karno banyak merenung. Berawal dari situlah akhirnya nilai Pancasila bisa tercetuskan.

2. Pohon sukun dan Soekarno

Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir <a href='https://padang.tribunnews.com/tag/soekarno' title='Soekarno'>Soekarno</a> atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.

Di sekitar lokasi pengasingannya, terdapat sebuah taman.

Di taman inilah Bung Karno banyak merenung, di bawah sebuah pohon sukun.

Lokasi pohon tersebut berada sekitar 700 meter dari kediaman Soekarno.

Biasanya, Soekarno pergi ke tempat tersebut pada Jumat malam.

Saat ini, taman dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau sering disebut Taman Renungan Pancasila.

Lokasinya di Kelurahan Rukun Lima. Di taman tersebut, terdapat patung Soekarno duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima sambil menatap ke arah laut.

Pohon sukun yang ada di Tamman Renungan Bung Karno disebut Pohon Pancasila.

Pohon yang ada saat ini adalah pohon yang ditanam pada 1981, karena pohon yang asli sudah tumbang sejak 1960.

Sekarang kawasan Taman Renungan Soekarno dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi.

3. Pencetus nama Pancasila

Setelah pengasingan dari Ende, Soekarno berhasil merumuskan apa yang disebut Pancasila.

Penamaan itu juga berdasarkan saran temannya yang notabene ahli bahasa.

Sampai saat in, tak diketahui secara pasti siapakah orang yang dimaksud oleh Soekarno.
Ketika merumuskan prinsip Pancasila, Soekarno merujuk pada hal yang berunsur simbolik.
Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved