Hari Lahir Pancasila
Fakta Unik Lahirnya Pancasila, 2 Tokoh Lain di Balik Kelahirannya hingga Perenungan Soekarno di Ende
Rumusan awal Pancasila dikemukakan Soekarno saat sidang Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1 Juni 1945
TRIBUNPADANG.COM- Rumusan awal Pancasila dikemukakan Soekarno saat sidang Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia 1 Juni 1945.
Setiap 1 Juni saat ini pun dijadikan sebagai Hari Lahir Pancasila dan diperingati tiap tahun.
Namun, sebelum lahirnya Pancasila, ada sejumlah fakta menarik di balik lahirnya dasar negara ini.
• Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni Bisa Dikirim via WhatsApp & Pasang Instagram - Facebook
• Beda Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila, Sejarah 1 Juni Jadi Hari Lahir Pancasila
Selain Soekarno, ada beberapa tokoh sentral lainnya yang ikut berperan dalam lahirnya Pancasila.
Melansir Kompas.com inilah fakta di balik lahirnya Pancasila
Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada 1 Juni 1945, Soekarno secara berapi-api menyuarakan tentang perlunya Indonesia memiliki dasar negara yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun, jika menilik sejarahnya, ada sejumlah tokoh lain yang berperan dalam menggagas dasar negara ini. Mereka saling memberikan gagasan terkait rumusan dasar negara ketika sidang BPUPKI berlangsung.
• Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni Bisa Dikirim via WhatsApp & Pasang Instagram - Facebook
Pergerakan Soekarno dan beberapa rekannya dianggap berbahaya oleh Belanda.
Hal ini membuat Belanda kembali mengasingkan Bung Karno setelah sebelumnya keluar dari Penjara Sukamiskin di Bandung.
Untuk sampai ke Ende, Soekarno menempuh delapan hari perjalanan dengan menggunakan kapal.
Belanda sengaja membuang Soekarno ke tempat yang jauh agar bisa memutus hubungan dengan para pejuang lain.
Pada 14 Januari 1934, Bung Karno bersama sang istri, Inggit Garnasih serta ibu mertua (Ibu Amsi) dan anak angkatnya, Ratna Djuami, tiba di rumah tahanan yang terletak di Kampung Ambugaga, Ende.
Dikutip dari buku Bung Karno dan Pancasila, Ilham dari Flores untuk Nusantara, Soekarno jadi lebih banyak berpikir daripada sebelumnya.
Dia mulai mempelajari lebih jauh soal agama Islam, hingga belajar pluralisme dengan bergaul bersama pastor di Ende.