Corona Sumbar
Wagub Sumbar Nasrul Abit Mendadak Datangi Posko Covid-19 Perbatasan Riau, Suruh Travel Putar Balik
Kita tidak izinkan travel masuk ke Sumbar, putar balik saja lebih aman. Sopir dan penumpang harus tahu itu, Sumbar masih berlakukan PSBB hingga 29 Mei
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit memerintahkan enam travel yang ingin masuk ke wilayah Sumbar di Posko Covid-19 Perbatasan Sumbar-Riau Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota putar balik, Selasa (19/5/2020) dinihari.
Nasrul Abit mengatakan, travel tidak ada yang boleh lewat di perbatasan dan harus memutar balik.
• Kota Solok Umumkan Kasus Pertama Positif Corona, Seorang Pedagang Keliling Berusia 25 Tahun
• UPDATE Corona Sumbar: 12 Orang Lagi Dinyatakan Sembuh, Anak Usia 9 Tahun hingga Pria 67 Tahun
Hal itu dilakukan karena Sumbar masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita tidak izinkan travel masuk ke Sumbar, putar balik saja lebih aman. Sopir dan penumpang harus tahu itu, Sumbar masih berlakukan PSBB hingga 29 Mei," tegas Nasrul Abit.
Wagub Sumbar Nasrul Abit bersama Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Ferizal Ridwan dan Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra mendadak mengunjungi Posko Covid-19 Perbatasan Sumbar-Riau.
Mereka datang karena banyaknya laporan dari masyarakat terkait masih ada travel Padang-Pekanbaru mondar mandir masuk wilayah Sumbar.
"Sangat kita sayangkan walau PSBB sudah berlaku, masih saja ada belasan travel tetap beroperasi," kata Nasrul Abit dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPadang.com, Selasa (19/5/2020).
Kedatangan Wagub Sumbar tersebut mengagetkan para petugas di Posko perbatasan tersebut.
Pasalnya Nasrul Abit langsung menyetop enam kendaraan travel pelat kuning dan disuruh putar balik.
Bahkan tidak itu saja ada lima kendaraan pribadi juga disuruh putar balik karena tidak sesuai Permenhub 25 tahun 2020, karena ingin mudik dengan alasan tidak jelas.
"Kita juga perintahkan kendaraan pribadi untuk putar balik, karena setiap penumpang dan sopir memiliki KTP yang berbeda alamatnya. Jadi tetap tidak boleh masuk Sumbar," jelas Nasrul Abit.
Larangan keras Nasrul Abit menyetop mobilitas orang masuk dan ke luar Sumbar, ternyata belum sepenuhnya membuat pengemudi keder.
Buktinya, pengemudi kendaraan masih banyak yang berhenti di salah satu warung menunggu kalau ada kesempatan untuk bisa lewat.
Dikatakan Nasrul Abit, belasan kendaraan mini bus yang ditenggarai travel tersebut parkir dengan alasan istirahat dan berbelanja untuk menunggu kesempatan.
Tentu saja hal ini membuat Wagub Sumbar kembali mempertegas aturan tidak boleh masuk Sumbar.