Dilanda Fenomena Osilasi Madden Julian, Sumbar Diprediksi Diguyur Hujan Hingga 5 Mei 2020

OMJ, lanjut Yudha Nugraha, biasanya ditandai dengan adanya pertumbuhan awan hujan secara luas dan hujan yang berlangsung dalam durasi lebih dari 3 jam.

Ia menambahkan, ketika pergerakan OMJ ini semakin ke timur atau berlawanan arah jarum jam, maka kondisi cuaca cenderung relatif lebih stabil atau intensitas hujan cenderung berkurang.

• Selama Sepekan Terakhir Sumatera Barat Diguncang Gempa 8 Kali, Tidak Dirasakan Masyarakat

• UPDATE Promo Samsung S20 Ultra di Padang, Cashback Rp 2 Juta, Gratis Speaker dan Air Purifer AX04

"Seandainya 3 hari ini terjadi gangguan cuaca akibat OMJ, maka dapat berkemungkinan hujan lebat terjadi lagi dalam rentang waktu 30 hingga 90 hari ke depan," ungkap Yudha Nugraha.

Mengingat topografi Sumatera Barat bervariasi, kata Yudha Nugraha, daerah-daerah yang memang rawan longsor seperti Malalak, Bungus, Lembah Anai, Palupuh Agam, Tanah Datar perlu diwaspadai kembali terjadi longsor.

Selain itu peningkatan hujan yang terjadi dalam durasi yang cukup lama rentan kembali terjadi banjir bandang secara berulang.

• Promo Galaxy Note 10 Lite di Kota Padang, Cashback Hingga Rp 2,5 Juta

• Ramalan Zodiak Asmara Minggu Ini, Cancer Perasaan Kuat, Capricorn Emosi Sangat Kuat

Ditambah adanya fenomena angin kencang, perlu diwaspadai objek-objek rapuh seperti pohon lapuk, baliho, dan lain-lain.

Yudha Nugraha mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tetap memperhatikan kondisi bencana alam meskipun dalam kondisi wabah Covid-19.

• Intensitas Hujan Meningkat Secara Merata di Sumatera Barat, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

• Puncak Hujan di Sumbar Terjadi Pertengahan April, BMKG: Saat Ini Perubahan Kondisi Cuaca Lebih Cepat

"Kita juga harus menyadari, saat ini merupakan sudah masuk periode puncak hujan yang pertama, sehingga hujan-hujan yang terjadi dapat berlangsung dalam durasi lama dan berpotensi menimbulkan bencana longsor dan banjir," tutur Yudha Nugraha. (*)