BERITA POPULER PADANG
POPULER PADANG - Atlet Peraih Medali yang Kini jadi Tukang Parkir| Driver Ojol Cemaskan Nasibnya
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Yasmin (29), seorang wanita tangguh yan
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Yasmin (29), seorang wanita tangguh yang rela menjadi tukang parkir di Kota Padang demi menghidupi anaknya.
Simak rangkuman berita berikut ini.
1.Yasmin Wanita Tangguh di Padang, Atlet Peraih Medali yang Kini jadi Tukang Parkir Demi Anak
Yasmin (29), seorang wanita tangguh yang rela menjadi tukang parkir di Kota Padang demi menghidupi anaknya.
Yasmin setiap hari bekerja sebagai juru parkir di depan Kantor Polresta Padang di Jalan M Yamin, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumbar.

Setiap hari, ia berharap kepada para pengunjung yang datang mengurus keperluan ke Polresta Padang dengan mengumpulkan lembaran rupiah yang tidak seberapa.
Tapi siapa sangka, Yasmin dulunya adalah atlet lari di Padang yang pernah meraih medali.
Ditemui TribunPadang.com pada Senin (20/4/2020), ia mengaku harus tetap berkerja walaupun pada saat ini Kota Padang sedang dilanda wabah Corona.
"Ya, di sini kita berharap dari pengunjung yang datang mengurus surat-surat seperti mengurus SIM, SKCK dan lainnya," katanya, Senin (20/4/2020).
• Semen Padang FC Lelang Jersey Lewat Instagram, Bantu Tim Medis Lawan Covid-19
• Wakil Wali Kota Bukittinggi Irwandi Positif Corona dari Hasil Rapid Test, Kini Diisolasi di RSAM
Ia mengatakan, biaya parkir untuk sepeda motor Rp 2 ribu, dan untuk kendaraan roda empat Rp 3 ribu.
Yasmin menceritakan, bahwa dirinya telah menjalani profesi sebagai juru parkir selama lebih kurang delapan tahun.
"Saya mulai dari pukul 07.00 WIB sudah sampai di sini, dan pulang sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, karena adanya Covid-19, pukul 14.00 WIB sudah pulang," katanya.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. Terkait PSBB Sumbar, Penutupan Plaza Andalas Tunggu Instruksi Pemko Padang
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) telah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 22 April 2020.
Pada saat PSBB, toko atau gerai yang diperbolehkan dibuka hanya kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan.
Manager Operasional Plaza Andalas, Zulfi Gazani menanggapi bahwa sampai saat ini dirinya masih menunggu instruksi dari Pemko Padang terhadap langkah yang akan dilakukan selama PSBB.
"Sampai saat ini, kita masih menunggu instruksi dari pemko Padang. Apapun nanti instruksi langkah itu, maka akan dilakukan," kata Zulfi Gazani, Senin (20/4/2020).

• Semen Padang FC Lelang Jersey Lewat Instagram, Bantu Tim Medis Lawan Covid-19
• Jelang PSBB di Sumbar, Driver Ojol di Padang Cemaskan Nasibnya: Gimana Buat Makan Sehari-hari
Zulfi Gazani menjelaskan, Plaza Andalas Padang telah mewajibkan setiap pelanggannya untuk menggunakan masker saat berbelanja.
"Sat ini kita sudah mewajibkan menggunakan masker. Jika tidak pakai masker, maka pelanggan akan kita suruh pulang," ungkap Zulfi Gazani.
Zulfi Gazani mengungkapkan jam operasional Plaza Andalas juga diubah.
Dari semulanya buka pukul 11.00 sampi pukul 20.00, menjadi kini buka pukul 12.00 sampai pukul 19.00 WIB.
"Kami ubah jam operasional ini dikarenakan pengurangan pengunjung hampir mencapai 70 persen, beberapa gerai juga tutup," ungkap Zulfi Gazani.
Zulfi Gazani menambahkan meskipun PSBB, dirinya berharap Plaza Andalas Padang tetap beroperasional seperti biasa.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
3.Jelang PSBB di Sumbar, Driver Ojol di Padang Cemaskan Nasibnya: Gimana Buat Makan Sehari-hari
Sejumlah driver ojek online (ojol) tampak duduk santai di depan pintu masuk Plaza Andalas Padang.
Mereka tergabung dalam Komunitas Driver Ojek Online antar Perlintas atau disingkat Komunitas Dolar.
• Jelang PSBB di Sumbar, Driver Ojol di Padang Cemaskan Nasibnya: Gimana Buat Makan Sehari-hari
• LINK LOGIN Kartu Pra Kerja Gelombang Kedua Telah Dibuka Hari Ini, Simak Cara dan Syarat Daftarnya

Saat ditemui, Senin (20/4/2020), mereka sedang menunggu orderan.
Ketua Komunitas Dolar, Maulana Ishak mengatakan, sejak mewabahnya Corona, pelanggan menjadi sepi.
Sehingga pendapatan mereka turun drastis hingga 70 persen.
"Sekarang makin susah dapat orderan. Dapat untuk beli nasi setiap hari kami beryukur," kata Maulana Ishak, Senin (20/4/2020).
Ia menambahkan, paling banyak dalam sehari mereka hanya mendapatkan 1 bendera atau 10 kali orderan.
Penghasilan yang didapat dalam sehari paling banyak Rp80 ribu.
"Paling banyak Rp 80 ribu, sudah termasuk bonus. Belum lagi untuk beli minyak," ungkapnya.(*)