Corona Sumbar
Cerita Aswiliarti, Pasien Sembuh dari Corona di Sumbar, Satu Hal Ini yang Bangkitkan Semangatnya
Aswiliarti ialah seorang pasien positif Covid-19 asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) yang dinyatakan sembuh.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Aswiliarti ialah seorang pasien positif Covid-19 asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) yang dinyatakan sembuh.
Sekitar pukul 15.08 WIB, Aswiliarti keluar dari ruang rawat inap Geriatri RSUP M Djamil Padang.
Ia tampak semringah saat mengabarkan dirinya telah sembuh dan langsung berkomunikasi dengan para dokter dan wartawan yang telah menunggunya di luar.
"Alhamdulillah, senang rasanya sembuh, bisa berkumpul dengan anak-anak lagi," ucap Aswiliarti yang pada saat itu mengenakan baju warna orange.
• UPDATE Data Corona di Padang 9 April 2020, 15 Positif, 2 Sembuh, 25 PDP, 38 ODP, 3371 PPT
Aswiliarti bercerita, awalnya ia merasa demam, batuk, nafas sesak dan kondisi badan lemas.
Atas inisiatif sendiri, ia kemudian berkonsultasi dan memeriksakan diri ke rumah sakit M Zein Painan.
Ternyata, hasil laboratorium dan rontgennya dicurigai dan akhirnya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
Semula, Aswiliarti dirawat di ruang isolasi paru RSUP M Djamil Padang.
Saat itu asmanya kambuh ditambah ia menderita diabetes.

• Ibu Hamil Positif Corona Meninggal, Pernah Kontak dengan Suami yang Ditahan Polres Bukittinggi
Aswiliarti menuturkan, suasana di ruang isolasi paru kurang kondusif dan pengap.
Bahkan, hal itu membuat asmanya kambuh dua kali.
"Setelah pindah ke sini (ruang rawat inap Geriatri) sudah nyaman. Alhamdulillah yang paling terkesan itu perawatnya," tutur ibu tiga anak ini.
Aswiliarti mengapresiasi perawat yang berjuang luar biasa berani masuk tiga kali sehari dalam ruangannya.
"Senang rasanya berinteraksi dengan perawat, luar biasa perjuangan mereka."
"Mereka patut diapresiasi, tanpa ada kesan stigma atau diskriminasi terhadap kita."
"Itu betul-betul penguatan bagi kami, karena mereka, tidak takut takut saya lihat," jelas anak ketiga dari lima bersaudara ini.
• Ibu Hamil Positif Corona Meninggal, Pernah Kontak dengan Suami yang Ditahan Polres Bukittinggi
Menurut Aswiliarti, perawat tersebut betul-betul melayani dengan setulus hati, meski banyak keluhan yang disampaikan pasien.
"Kami merasakan mereka semangat. Saya rasa tanpa semangat mereka, saya tidak seperti hari ini," ucap Aswiliarti berkaca-kaca.
Aswiliarti menjalani perawatan medis di RSUP M Djamil Padang selama 18 hari.
Ketika itu, saat awal pertama dikatakan positif ia mengaku sempat syok.
Baginya, sulit menerima kenyataan ditetapkan sebagai positif Covid-19.

• PDP yang Meninggal di RSUP M Djamil Padang Positif Corona, Dimakamkan di Pasaman Barat
Namun tak ada jalan lain, ia mesti bangkit dan terus semangat melewatinya.
Aswiliarti mengungkapkan, ia punya hubungan saudara dengan Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra.
"Abang tertua saya itu dr Andani, sampel pertamanya di laboratorium adalah saya, ternyata sampel pertamanya positif," terang Aswiliarti.
Aswiliarti memikirkan bagaimana perasaan kakaknya ketika mau menyampaikan hasil laboratorium itu.
Dia sulit merangkai kata seperti apa cara bertanya kepada kakaknya tersebut.
"Saya mikir, mau bertanya ke dia seperti apa, tapi, salutnya, entah bagaimana, dia santai berbicara," ujar Aswiliarti.
• Ramadhan 1441 H- Tata Cara dan Niat Shalat Tarawih Sendiri di Rumah Saat Pandemi Corona Covid-19
Akhirnya, Aswiliarti berani untuk mempertanyakan hasil swab-nya yang diuji di Laboratorium.
Namun, ujarnya, sang kakak justru mengalihkan pertanyaannya dan meminta ia fokus untuk beristirahat saja.
"Jangan dipikirkan hasil labor, sekarang istirahat saja di situ. Kan udah nyaman ruangannya, begitu kata dia," ujar Aswiliarti menirukan.
Aswiliarti mengaku tetap bersikeras ingin pulang.
"Nggak, aku mau pulang, ucap saya ketika itu. Dia tetap melarang saya untuk pulang. Bahkan ia mempertanyakan, kenapa saya ingin pulang," ujar Aswiliarti.
Dr Andani, kata Aswiliarti, tetap memintanya bertahan dan istirahat di rawat inap dengan nyaman.
"Bahkan, kakak saya itu bilang, anggap saat itu saya cuti panjang. Gak usah kerja, karena selama ini sudah sibuk kerja," tukasnya.
• Pasien Positif Corona Asal Bukittinggi Meninggal Dunia Dalam Kondisi Hamil 8 Bulan Rabu Subuh
Aswiliarti tak menghiraukan hal itu, ia tetap bersikeras ingin pulang. Bahkan, ia sempat akan menghubungi suaminya untuk minta dijemput ke rumah sakit.
"Tiba-tiba, dia ngomong, kamu itu positif, dengan ketawa dia ngomong seperti itu. Tapi saya rasa, pasti bebannya luar biasa mengutarakan itu," kata Aswiliarti.
Aswiliarti menangis. Ia tidak mau dinyatakan positif covid-19.
Namun, kakaknya tetap menyemangatinya dengan melontarkan sebuah pertanyaan.
"Dia bilang kenapa menangis? Emangnya dengan menangis itu sembuh? Yang buat sembuh itu adalah semangat, makan banyak-banyak, ingat anak-anak, begitu katanya," ucap Aswiliarti.
Ada satu hal lagi yang membuat Aswiliarti semangat dan bangkit untuk sembuh.
• Dua Pasien Sempat Positif Covid-19 Padang, Kini Telah Dinyatakan Sembuh
Saat masuk ke rumah sakit, sorenya, dia diberitakan telah meninggal dunia. Informasi tersebut ia terima dari pesan yang beredar di Whatsapp.
"Kawan-kawan dan anak-anak saya menangis. Dia gak mau saya meninggal."
"Mendengar anak-anak saya menangis, saya jadi semangat luar biasa semangatnya."
"Saya harus sembuh, anak-anak butuh saya, saya yang biasa gak mau makan, selalu muntah, saya telfon kakak yang nomor dua."
"Aku mau sembuh. Upayakan aku sembuh. Aku mau makan," begitu permintaan Aswiliarti saat itu.
• Kabar Gembira dari Sumatera Barat, 4 Pasien Positif Corona Sudah Sembuh
Aswiliarti meminta saudara-saudaranya untuk mengantarkan makanan setiap hari ke rumah sakit.
"Apapun yang bisa diantarkan saya minta, karena sepertinya kalau saya gak suka menu rumah sakit, saya bisa makan menu yang lain," ujar Aswiliarti.
Sejak saat itu, kondisi Aswiliarti berangsur pulih. Semangatnya muncul.
Dia menekankan ke dirinya untuk selalu kuat dan memang berlomba-lomba untuk makan.
"Alhamdulillah hari ketiga ketika tahu positif, malah lebih baik dari hari -hari sebelumnya," ucap Aswiliarti. (*)