Info BMKG

Saksikan! Fenomena Supermoon Terbesar Tahun 2020 Mulai Selasa Sore

Bulatan bulan akan terlihat besar dibandingkan pada biasanya pada Selasa (7/4/2020) sore hari ini.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.BMKG
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Bulatan bulan akan terlihat besar dibandingkan pada biasanya pada Selasa (7/4/2020) sore hari ini.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri melalui rilis, Selasa (7/4/2020).

"Pada senja hari ini, Selasa (7/4/2020), arahkanlah pandangan anda ke langit di arah Timur. Jika langit sedang cerah, akan terlihat bulatan Bulan yang ukurannya cukup besar dibandingkan biasanya," kata Mamuri.

Mamuri mengatakan hal tersebut karena pada malamnya bulan sedang menuju jarak terdekatnya dari Bumi pada Tahun 2020 ini.

"Semakin malam bulan akan semakin dekat, hingga pada tengah malam Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 01.08 WIB," ujar Mamuri.

Mamuri menjelaskan bulan berada di perige dengan jarak 356.910 kilometer dari Bumi. Pada saat tersebut, jari-jari Bulan yang tampak dari Bumi adalah sebesar 16,73 menit busur.

"Delapan jam 27 menit kemudian, bulan pun berada pada fase purnama. Karena itu, pada malam tersebut bulannya disebut sebagai purnama perige atau dikenal juga sebagai supermoon," katanya.

Mamuri juga mengatakan bulan purnama perige pada (8/4/2020) itu merupakan salah satu dari tiga supermoon pada 2020 ini.

"Dua supermoon lainnya terjadi pada 10 Maret 2020 yang sudah lewat dan (7/5/2020) yang akan datang. Pada kedua supermoon ini, ukuran jari-jari bulannya sedikit lebih kecil daripada ukuran bulan purnama perige pada (8/4/2020) nanti. Karena itu, supermoon pada Rabu (8/4/2020) merupakan puncak supermoon pada 2020 ini," ujar Mamuri.

Cara Dapatkan Kartu Pra Kerja, Pendaftaran Online Mulai Pekan ke-2 April, Apa Saja Manfaat Penerima?

Seluruh Personel di Jajaran Polda Sumbar Diinstruksikan Agar Pakai Masker

Mamuri juga menyebutkan pada lain waktu, bulan purnama pun akan terjadi saat jarak bumi dan bulan sedang dalam jarak terjauh atau apoge," ujar Mamuri.

Mamuri mengatakan bulan purnama dikenal sebagai purnama apoge atau yang lebih dikenal dengan minimoon, yang akan terjadi pada (2/10/2020), (31/10/2020), dan (30/11/2020)," ujarnya.

Mamuri menyebutkan pada ketiga purnama itu, jarak Bumi dan bulan lebih besar daripada 400.000 kilometer, sehingga ukuran jari-jari Bulan yang tampak dari Bumi akan kurang dari 15 menit busur.

"Kami dapat membedakan kaoan suatu bulan dalam kondisi supermoon atau minimoon, yaitu jika kita memfoto bulan baik saat supermoon maupun saat minimoon dengan peralatan dan pengaturan yang identik," kata Mamuri.

Mamuri mengatakan dengan membandingkan kedua citra bulan purnama yang biasanya terpisah enam bulan itu akan didapati jari-jari bulan saat di perige adalah 14% lebih besar daripada jari-jari bulan saat di apoge.

"Demikian juga kecerlangan keduanya yang berbeda 30%," tutup Mamuri.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved