Corona Sumbar

PHRI Sumatera Barat Ungkap 23 Hotel Terimbas Virus Corona Lalu Tutup Sementara

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat (Sumbar) Maulana Yusran mengatakan per 5 April 2020, ada beberapa h

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi hotel 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Barat (Sumbar) Maulana Yusran mengatakan per 5 April 2020, ada beberapa hotel yang ditutup.

Setidaknya, dari data yang dihimpun ada 23 hotel yang ditutup.

Hal itu karena menyusul pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia, khususnya Sumbar.

"Total hotel di Sumbar itu sekitar 90. Yang kebanyakan tutup itu di Padang, Tanah Datar, Bukittinggi, Mentawai, dan Padang Panjang," jelas Maulana Yusran saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

Wali Kota Padang Wajibkan Warga Gunakan Masker Keluar Rumah, Melanggar Dikenakan Denda

Dampak Virus Corona Terhadap Pariwisata di Sumatera Barat Ekstrem, Hotel Banyak yang Tutup

Dia mengatakan, penutupan hotel di Sumbar rata-rata dari pihak hotel sendiri.

Hal ini terjadi karena biaya operasional hotel dengan pendapatan sudah tidak seimbang.

"Namun tentu pada awalnya karena okupansi rendah. Okupansi rendah tidak bisa menutupi dari operasional cost-nya hotel tersebut," ungkap Maulana Yusran.

Sementara, katanya, kasus virus corona tidak bisa diprediksi akan bertahan berapa lama.

Maulana Yusran menyebutkan, turunnya okupansi hotel itu bukan 10 atau 20 persen, tetapi turun drastis.

Hunian kamar saja, ungkapnya, hanya 8 persen, atau dibawah 9 dan 10 persen.

Maulana Yusran mengatakan, saat ini hotel memang lebih baik ditutup sementara, namun tetap melihat perkembangannya.

Terkait posisi karyawan dan semacamnya, Maulana Yusran mengatakan itu tergantung.

Ditambahkannya, kalau pihak hotel masih bisa membayar karyawan, tentu dia bayar mungkin setengah atau separuhnya.

Tapi ada juga yang memberikan cuti tanpa dibayar.

"PHK gak ada, tetapi karyawan dirumahkan dan mereka gak digaji, itu yang jadi permasalahannya," jelas Maulana Yusran.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved