Dulu Mesra, Kini Gerindra-PKS Sumbar Saling Tuding Soal Komitmen Jatah Gubernur, Siapa Ingkar Janji?
Mesra di Pilgub 2015, Kini Gerindra-PKS Sumbar Singung Soal Siapa yang Ingkar Janji di Pilgub 2020
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
"Dua nama baru itu diusulkan PKS dan masih dalam proses. Maret ini akan dilakukan pemilihan di DPRD. Siapa bilang kita gak komit?," tanya Andre Rosiade.
"Masa pura-pura amnesia," sambung politisi Gerindra ini.
Soal Prabowo masuk ke pemerintahan, kata Andre Rosiade, pihaknya sudah mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masuk dalam barisan koalisi partai politik pendukung pemerintah.
Saat pertemuan itu, Andre Rosiade hadir, Presiden PKS hadir, Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri hadir.
Andre Rosiade mengungkapkan Prabowo Subianto mengatakan akan berkomunikasi dengan Jokowi.
Menurut Andre Rosiade, Wakil Ketua DPW PKS Sumbar Nurfirmanwansyah tidak tahu urusan DPP PKS.
Menurutnya hal itu wajar, sedangkan dia hadir waktu pertemuan itu bahwa Prabowo menyampaikan ingin berkomunikasi dengan Jokowi setelah Pemilu.
Bahkan sebelum masuk kabinet, Prabowo sudah bertemu Sohibul Iman.
"Mohon jangan ada drama. Silakan maju itu hak mereka. Lupa terhadap janji tidak ada masalah bagi kami," tegas Andre Rosiade.
Andre Rosiade mengklaim pihaknya komitmen terhadap janji yang pernah diutarakan.
Justru, yang tidak komit itu PKS di Sumbar.
"Waktu itu IP meminta Nasrul Abit dan Gerindra mendukung beliau, dulu IP atas nama PKS berjanji. Kalau sekarang tidak mengakui biar saja masyarakat menilai. Yang jelas Gerindra akan maju jadi calon gubernur," tutur Andre Rosiade.
Pada prinsipnya, Andre Rosiade menjelaskan Pilkada 2020 PKS jadi wakil-nya Gerindra, bukan Gerinda jadi wakil PKS.
Hal itu, kata dia, sesuai komitmen IP dan PKS di 2015 lalu dan komitmen itu diketahui publik.
"Tapi terserah, itu haknya PKS untuk melupakan janjinya. Haknya PKS, janji tinggal janji ya silakan. Tidak ada masalah. Kami tetap akan jalan," terang Andre Rosiade.