1 Pasien RSUP M Djamil Meninggal Dunia
BREAKING NEWS - Satu Pasien Suspect MERS-CoV di RSUP M Djamil Padang Meninggal Dunia
Satu pasien suspect MERS-CoV di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang meninggal dunia, Jumat (13/3/2020) pagi.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Satu Pasien Suspect MERS-CoV di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang Meninggal Dunia
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Satu pasien suspect MERS-CoV di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang meninggal dunia, Jumat (13/3/2020) pagi.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RSUP M Djamil Padang, Gustavianof mengatakan pasien perempuan yang berumur 50 tahunan itu dikirim dari salah satu rumah sakit (RS), yang ada di Sumbar.
Dia mengatakan, pasien masuk dalam kondisi sesak nafas, demam disertai batuk dan ada riwayat jantung.
Kemudian, sesuai standar pelayanan di M Djamil Padang pasien dirawat di ruang isolasi.
"Di dalam ruang isolasi telah dilakukan pelayanan, juga telah dilakukan pengambilan Swap hidung dan tenggorokan," jelas Gustavianof.
Untuk hasil laboratorium, dikatakan dapat ditunggu empat hari ke depan.
Sejauh ini lanjutnya sesuai standar, pihaknya telah mengantar jenazah pasien ke kampung halaman pasien tersebut.
Mengenai pelayanan jenazah dilakukan sesuai standar Kementerian Kesehatan RI dan WHO.
• VIDEO - RSUP M Djamil Gunakan Lima Thermometer Infrared untuk Pantau Suhu Tubuh Pengunjung
• Antisipasi Corona, RSUP M Djamil Padang Periksa Tiap Pengunjung Pakai Thermometer Infrared
Mulai dari pasien dimandikan di RSUP M Djamil, sekaligus disalatkan dan mayat diantar ke kampung halaman langsung ke Pandam Pekuburan setempat.
Dia mengatakan saat ini pihaknya masih merawat lima orang pasien dalam pengawasan yang mengarah ke suspect MERS-CoV.
Adapun gejalanya sesak nafas, demam, batuk, dan kemudian ada riwayat pulang umrah.
"Sesuai standar kita rawat di bagian ruang isolasi (RSUP) M Djamil Padang. Untuk memastikannya, kita tunggu hasil labor, apakah pasien ini terinfeksi atau tidak," terang Gustavianof. (*)