Uji Vaksin Virus Corona

Catat! Obat-obatan yang Mujarab Bisa Sembuhkan Penyakit Gegara Virus Corona

China baru saja merilis versi ketujuh pedoman diagnosis dan perawatan penyakit virus corona yang baru (COVID-19).

Editor: Emil Mahmud
Intisari
Ilustrasi: penyebaran Virus Corona di Indonesia 

TRIBUNPADANG.COM, BEIJING -  China baru saja merilis versi ketujuh pedoman diagnosis dan perawatan penyakit virus corona yang baru (COVID-19).

Berikut adalah beberapa obat dan terapi yang telah direkomendasikan oleh pedoman tersebut, serta beberapa obat yang telah ditemukan memiliki potensi untuk mengalahkan virus dan telah memasuki uji klinis, seperti yang dilansir dari Xinhua:

Gegara Virus Corona, Pernikahan Dokter di Wuhan Hanya Berlangsung 10 Menit Tanpa Tamu Undangan
Gegara Virus Corona, Pernikahan Dokter di Wuhan Hanya Berlangsung 10 Menit Tanpa Tamu Undangan (Kolase: Astroboys2019 via BoredPanda dan China Times)

1. FOSFAT CHLOROQUINE

Chloroquine Phosphate, obat anti-malaria dan penyakit autoimun yang banyak digunakan, telah digunakan selama lebih dari 70 tahun.

Obat ini telah digunakan dalam merawat 285 pasien COVID-19 yang sakit kritis di sebuah rumah sakit di Wuhan, dan sejauh ini tidak ada reaksi merugikan yang telah ditemukan.

Dalam versi terbaru dari pedoman pengobatan, Chloroquine Phosphate direkomendasikan untuk pasien COVID-19 mulai dari rentang usia 18 tahun hingga 65 tahun.

Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi RSUP M Djamil Padang

Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi RSUP M Djamil Padang

Dosis untuk pasien di atas 50 kg adalah 500 mg per sebanyak dua kali sehari selama tujuh hari.

Pedoman tersebut juga mencatat bahwa pasien harus minum kurang dari tiga obat antivirus.

2. TOCILIZUMAB

Tocilizumab, dengan nama merek umum Actemra. Ini merupakan protein sintetis yang dapat disuntikkan yang menghalangi efek IL-6 pada pasien dengan rheumatoid arthritis. IL-6 adalah protein yang diproduksi tubuh ketika ada peradangan.

Baca: Corona Makin Mencemaskan, Arab Saudi Isolasi Wilayah Qatif, Sekolah Ditangguhkan

Versi terbaru dari pedoman ini menyarankan penggunaan Tocilizumab pada pasien dengan tingkat IL-6 yang meningkat dan dengan dampak yang luas di paru-paru atau gejala yang parah.

3. PLASMA KONVALENSI

Plasma konvalensi, diolah dari plasma yang dikumpulkan dari pasien COVID-19 yang pulih, mengandung sejumlah besar antibodi pelindung.

Pada 28 Februari, 245 pasien COVID-19 telah menerima terapi dan 91 kasus telah menunjukkan peningkatan dalam indikator dan gejala klinis.

Menurut otoritas kesehatan, terapi plasma telah terbukti aman dan efektif.

4. TCM

Pengobatan Tiongkok Tradisional (TCM) telah terbukti efektif dalam mengobati pasien COVID-19.

Menurut para ahli medis, dengan perawatan TCM, pasien dengan gejala ringan mengalami demam atau batuk bisa langsung mereda.

Untuk pasien yang sakit parah, TCM membantu meringankan gejala dan mengembalikan saturasi oksigen darah, mencegah kondisi pasien dari berkembang menjadi kasus kritis.

Rebusan TCM Qingfei Paidu Soup telah direkomendasikan ke lembaga medis nasional pada 6 Februari setelah analisis data pada 214 kasus.

5. OBAT ANTIVIRUS (DI BAWAH UJI COBA)

Favipiravir, obat influenza yang tersedia di pasar luar negeri, telah dimasukkan dalam penelitian terkontrol paralel di Shenzhen, Provinsi Guangdong, dengan 80 pasien yang terdaftar.

Hasil awal dari uji coba menunjukkan bahwa obat tersebut memiliki khasiat yang relatif jelas dan efek samping yang rendah.

Para ahli telah menyarankan untuk memperluas uji coba untuk mengamati dan mempelajari efeknya lebih lanjut.

Remdesivir, dikembangkan melawan infeksi Ebola oleh perusahaan farmasi Amerika Gilead Sciences, telah menunjukkan aktivitas antivirus yang cukup baik terhadap virus corona baru di tingkat seluler.

6. STEM CELL (UJICOBA)

Studi klinis tentang terapi sel induk, yang dapat menghambat reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh, juga telah dilakukan untuk merawat pasien yang parah.

Pada 21 Februari, empat pasien yang telah menerima terapi telah dipulangkan dari rumah sakit, dan uji coba ini diharapkan akan diperluas.

Sementara itu, Akademi Ilmu Pengetahuan China telah mengembangkan obat sel induk baru, CAStem, yang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam percobaan hewan.

Tim peneliti telah mengajukan permohonan penilaian mendesak oleh Administrasi Produk Medis Nasional. Persetujuan oleh komite etika, dan observasi serta evaluasi klinis sedang berlangsung.

Tulisan ini diulas dari beberapa artikel tayang telah tayang antara lain; di Kontan dengan judul Ini sejumlah obat yang berpotensi efektif mengobati virus corona, apa saja? dan di Tribunnews.com dengan judul Jenis-jenis Obat yang Berpotensi Efektif Sembuhkan dari Virus Corona

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved