Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi RSUP M Djamil Padang
Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi RSUP M Djamil Padang
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
"Di tahun 2006-2007 lalu saya pernah meneliti soal infeksi virus flu burung. Cata kerja virus ini adalah meningkatkan produksi sitokin dalam tubuh. Sitokin itu yang menyebabkan kehancuran sel-sel," kata Prof Dr Nidom, Senin (2/3/2020).
• Bawa Turis Asing ke Mentawai, Kapal Mentawai Fast Disemprot Desinfektan untuk Antisipasi Corona
Menurutnya, infeksi virus corona bekerja hampir sama dengan virus flu burung, namun corona memproduksi sitokin yang lebih rendah dari flu burung.
Pada penelitian sebelumnya, Nidom menemukan bahwa zat aktif curcumin bisa menangkal infeksi virus tersebut.
Curcumin sendiri bisa ditemukan dalam empon-empon seperti jahe, kunyit, temulawak, serai, kayu manis dll.
"Kandungan curcumin di empon-empon ini ternyata sangat bagus. Tapi waktu itu saya tidak lanjutkan penelitian soal empon-empon karena harus membuat vaksin flu burungnya," ia memaparkan.
Ia menuturkan, ketika dunia dihebohkan dengan infeksi virus corona, Prof Dr Nidom menemukan kemiripan dengan virus yang ia teliti sebelumnya dan berhasil merumuskan empon-empon sebagai penangkal virus yang ampuh.
Menurutnya, kandungan curcumin tertinggi dalam empon-empon terdapat pada jahe dan kunyit.
"Curcumin yang masuk dalam tubuh akan bereaksi menghentikan produksi sitokin akibat infeksi virus. Sitokin yang bisa menyebabkan kerusakan sel secara terus menerus tidak akan diproduksi dengan adanya curcumin. Jadi meski virusnya ada sel tidak rusak," ujarnya.
Saat ini, Prof Dr Nidom sedang dalam tahap penelitian untuk menguji empon-empon sebagai pengobatan.
Ia menjelaskan tengah melakukan tiga uji coba penelitian menggunakan hewan.
Hewan pertama diberi curcumin kemudian diinfeksi virus, hewan kedua diberi curcumin dan infeksi virus secara bersamaan dan ketiga diinfeksi virus dulu baru diberi curcumin.
"Harapannya yang ketiga itu nanti bisa jadi obat atau vaksin untuk kasus corona yang sedang marak saat ini," pungkasnya.(*)