BERITA POPULER PADANG
POPULER PADANG - Masker Langka, Dewan Minta Stok Dicek| Kisah Pilu Emi, Si Pengemis
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Masker di sejumlah apotek di Kota Padang mengala
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Masker di sejumlah apotek di Kota Padang mengalami kelangkaan sejak merebaknya virus corona.
Simak rangkuman beritanya
1. Ketua Komisi I DPRD Kota Padang: Dinkes Harus Turun untuk Cek Persedian Masker di Lapangan
Masker di sejumlah apotek di Kota Padang mengalami kelangkaan sejak merebaknya virus corona.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Elly Thrisyanti, menilai wajar saja masyarakat banyak mencari masker untuk antisipasi.

Lanjutnya ditambah dengan adanya himbauan dari pemerintah untuk menggunakan masker.
"Bahwa saat ini gencar-gencarnya ada virus corona, tentunya masyarakat harus waspada serta ada himbau untuk menggunakan masker," kata Elly Thrisyanti, Selasa (3/3/2020) di Padang.
Lanjutnya dengan jumlah penduduk yang banyak akan berakibat pada persedian masker yang tidak memadai.
Menurutnya pemerintah perlu menyediakan masker yang memadai untuk masyarakat sebagai antisipasi virus corona.
"Dengan jumlah penduduk yang sekian tentu bagaimanapun perlu penyediaan stok masker," tambahnya.
Lanjutnya Dinas Kesehatan Kota Padang diharapakan juga turun mencek persediaan masker di lapangan.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. Kisah Pilu Emi Si Pengemis di Padang: Ditinggal Suami hingga Kena PHK karena Katarak
Di tengah teriknya panas melanda Kota Padang pada Senin (2/3/2020), Emi terlihat berjalan seorang diri di Jalan Khatib Sulaiman.
Wanita 55 tahun itu tampak memegang payung, namun tak dikembangkannya.

Ia menjadikan payung itu sebagai tongkat karena Emi memang tak bisa melihat dengan jelas.
• Kisah Nenek Fatmawati Menyusuri Jalanan Sambil Pikul Karung yang Berisi Barang Bekas
• POPULER SUMBAR - BMKG Minangkabau Ungkap Penyebab Cuaca Panas| Kisah Nenek Fatmawati
Lengan kirinya menyadang tas samping dan tangan kanan memegang mangkok plastik berwarna biru berisi uang recehan.
Emi mendekati setiap orang dan menyodorkan mangkok kepada orang-orang di Jalan Khatib Sulaiman itu.
Ketika ada yang memberi, Emi tersenyum bahagia dan mengucapkan terima kasih.
Ibu lima orang anak ini tidak penah terpikir akan menjadi pengemis.
Ia sudah melakoni pekerjaannya itu sejak lima belas tahun lalu.
Emi mengungkap, dirinya dulu bekerja pada sebuah pabrik kayu manis di Jalan Bypass Padang.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
3. Masker Langka di Padang karena Ada Penimbunan? Gubernur Sumbar: Tak Baik, Nanti Kena Pidana
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno angkat bicara terkait kelangkaan masker di Sumbar, termasuk di Padang.
Menurut Irwan Prayitno masyarakat tak perlu panik.

Pihaknya juga sudah membicarakan dengan Dinas Kesehatan.
Dijelaskannya, masker itu sebetulnya tidak seperti yang ada di beberapa pemberitaan.
"Saya dengar mesti begini mesti begitu. Padahal beberapa masker yang sudah beredar itu bisa dipakai, nanti saya tanya lagi ke Kadis Kesehatan, tidak khusus," ujar Irwan Prayitno, Selasa (3/3/2020).
Di sisi lain, terkait dugaan penumpukan atau penimbunan masker, Irwan Prayitno menyebut perilaku seperti itu sangat dilarang.
"Tak baik, nanti kena pidana. Bisa ditindak polisi. Setelah ini kita akan koordinasi dengan Polda menindaklanjuti."
"Kalau bisa, ada tindakan buat mereka yang nimbun masker," ujarnya.
• Polda Sumbar Selidiki Kelangkaan Masker, Jika Temukan Penimbunan Akan Dijerat UU Perdagangan
• Merry Yuliesday : Sebaiknya Masker Digunakan untuk Orang yang Sakit Saja
Pihaknya akan mengagendakan inspeksi mendadak terkait masker ini.
"Nanti akan sidak untuk masker. Otomatis akan kita lakukan," sambung Irwan Prayitno.
Soal harga masker, Irwan Prayitno mengatakan nanti akan dibicarakan lebih lanjut dengan Disperindag.
Irwan Prayitno berharap semua pihak memberikan situasi kondusif agar tidak menimbulkan kepanikan.