BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR - Diduga Tilep Rp 1,5 M Infak Masjid Raya Sumbar untuk Ini| Mengarak Kitab Puisi
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentan
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Sejauh ini, kitab puisi tersebut diarak selama tiga hari mulai 22-24 Februari 2020 yakni di tiga titik dari Payakumbuh, Kayutanam, dan Padang, Provinsi Sumbar.
Pada masing-masing titik dilakukan diskusi terhadap kitab puisi Rohmantik yang kemudian diikuti pembacaan puisi dan pertunjukan seni.

Dari rilis yang diterima TribunPadang.com, Minggu (23/2/2020) menyebutkan terkait Rohmantik adalah kitab puisi tunggal pertama Irman Syah, penyair nasional kelahiran Magek, 12 Oktober 1965.
Melalui rilis tersebut, Irman Syah mengatakan ketiga tempat tersebut termasuk titik penting dalam perjalanan kreatifnya.
Kitab puisinya tersebut diterbitkan oleh Jual Buku Sastra (Jbs) yang berbasis di Yogyakarta pada April 2019 yang memuat 50 judul puisi yang ditulis lebih kurang 33 tahun ia berproses.
Arak-arakan tersebut mengusung slogan “Poelang Kampus, Poelang ke Ragi”.
Dimulai di Kota Payakumbuh pada Sabtu (22/2/2020), Komunitas Seni Intro menjadi tempat perdana yang dilaksanakannya diskusi kitab puisi Rohmantik, dengan pembicara, yaitu Romi Zarman seorang penulis dan peneliti dan Yeni Purnama Sari alumni IAIN Imam Bonjol Padang. Diskusi akan dimoderatori oleh seorang penyair, Ilham Yusardi.
Pada kesempatan itu, Romi Zarman dalam makalahnya menjelaskan bahwa kelisanan kuat mempengaruhi Irman Syah. Menurutnya, Puisi-puisi dalam buku Rohmantik juga tidak terlepas dari simbol-simbol itu.
Selanjutnya, Sabtu malam (22/02/2020) pembacaan puisi dan pertunjukan seni digelar di di Lawang Kafe, Limapuluh Kota, yang dibawakan oleh beberapa penyair dan seniman yaitu, Sulaiman Juned, Indra Muhidin, Refdinal Muzan, Iyut Fitra, Muhammad Subhan, Okta Piliang, Adri Sandra, Ikhawanul Arif, Gus tf, S Metron M, dan penampilan Kelompok Legusa untuk musik puisi.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
3. Catatan Tahunan Nurani Perempuan:Ada 105 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Sepanjang 2019 di Sumbar
Nurani Perempuan Women’s Crisis Center mencatat ada 105 kasus kekerasan perempuan dan anak sepanjang 2019 di Sumbar.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Nurani Perempuan-Woman Crisis Center (WCC), Rahmi Meri Yanti menyebut dari 105 kasus, 98 korban/keluarga melaporkan kasus kekerasan berbasis gender sepanjang Januari hingga Desember 2019.

"Dari data itu terlihat, satu orang korban yang melaporkan kekerasan yang ia alami, terkadang mendapat kekerasan lebih dari satu," kata Rahmi Meri Yanti di Padang, Senin (24/2/2020).
Rahmi Meri Yanti merincikan, 105 kasus itu terdiri atas 47 kasus KDRT, perkosaan 25 kasus, pelecehan seksual 6 kasus, Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD) 5 kasus, dan eksploitasi seksual 3 kasus.