Angin Kencang Melanda Sumbar

Angin Kencang Melanda Padang dan Sejumlah Daerah di Sumbar, BMKG Ungkap Penyebabnya

Angin kencang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (20/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020).

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Kendaraan melintas di bawah pohon yang sedang diterpa angin kencang di Simpang Tabing, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Senin (3/1/2020) lalu. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Angin kencang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (20/2/2020) hingga Sabtu (22/2/2020).

Wilayah yang terdampak berada di bagian barat Bukit Barisan.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Meterologi Minangkabau kecepatan angin dapat mencapai 30 Knots atau 50 hingga 60 km/jam.

Kepala Seksi Observasi dan Onformasi BMKG Padang Pariaman, Yudha Nugraha mengatakan, kejadian tersebut diiringi dengan cuaca cerah dan umumnya terjadi pada  saat pagi hingga menjelang siang hari.

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Solok Selatan

"Hal itu karena pada pagi menjelang siang hari tersebut perbedaan tekanan udara antara perbukitan dan dataran rendah relatif besar," kata Yudha Nugraha.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau, Sakimin mengatakan, fenomena tersebut terjadi karena adanya pengaruh angin timur laut di  Sumatera Barat yang bergerak ke pusat tekanan rendah di Samudera Hindia.

Angin timur laut tersebut setelah melewati Bukit Barisan bersifat panas dan kering, sehingga menimbulkan pola inversi udara di lapisan atas  atmosfer.

BREAKING NEWS: Lantai Rumah Warga di Padang Keluarkan Hawa Panas dan Asap, Bisa Masak Telur

"Hasil pengamatan udara lapisan atas Stasiun Meteorologi Minangkabau menunjukkan terjadi proses pemanasan di lapisan 950mb yang menimbulkan inversi suhu udara atau suhu udara lapisan atas di atmosfer relatif lebih hangat dibanding di permukaan," kata Sakimin dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPadang.com, Sabtu (22/2/2020).

Menurut dia, hal tersebut menyebabkan adanya proses pergerakan udara turun atau subsidensi, yang meningkatkan kecepatan angin turun terutama di lereng-lereng perbukitan hingga dataran rendah.

Selain itu, arus udara subsidensi ini juga tidak mendukung proses pertumbuhan awan-awan.

"Hal ini yang membuat kondisi cuaca di Sumatera Barat cenderung cerah," terang Sakimin.

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di 6 Daerah di Sumbar

Sakimin mengatakan, BMKG melihat kondisi tersebut dapat bertahan hingga dua hari ke depan di wilayah Sumatera Barat.

Wilayah yang terdampak antara lain Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pariaman, Padangpanjang, Agam, Pesisir Selatan, dan sekitarnya.

Mengingat potensi angin kencang ini dapat bertahan hingga dua hari ke depan, Sakimin mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada.

"Masyarakat diimbau untuk mewaspadai pohon-pohon lapuk dan tua serta objek rapuh karena dapat berpotensi tumbang dan menimbulkan kerugian materil dan jiwa," jelas Sakimin.

Selain itu, kelembaban udara yang cenderung kering disertai angin kencang meningkatkan kemudahan potensi kebakaran dan percepatan sebaran kebakaran lahan.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved