Bayi Gangguan Tumbuh Kembang di Padang

KABAR DUKA - Bayi Fajar Al Hadi Meninggal Dunia Seusai Tiga Hari di NICU RS Bhayangkara Padang

Bayi Fajar Al Hadi, penderita kekurangan hormon tiroid (gangguan tumbuh kembang) dan down sindrome di Padang, S

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
ISTIMEWA/DOK.KELUARGA
Jenazah Fajar Al Hadi, seorang bayi usia 2 bulan yang meninggal dunia setelah sempat 3 hari dirawat dalam inkubator NICU, RS Bhayangkara Padang, Jumat (14/2/2020). Almarhum bayi ini dimakamkan di Pandam Perkuburan keluarga di Padang Kudu, Jorong Binjai, Kenagarian Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumbar pada Jumat siang. 

Dia cukup aktif bahkan sudah bisa memiringkan badannya.

Namun, kini ia tak kuasa menahan air matanya.

Tidak terbayang di kepalanya bahwa bayi sekecil itu harus melalui sedemikian rupa.

Dia pun sempat meneteskan air mata seraya menceritakan kondisi bayinya.

Hingga, sempat terhenti menyuap nasi yang sudah berada di tangannya.

Dia pun hanya bisa parah. Gejolak hatinya keluar menjadi air mata, berharap akan kesembuhan buah hatinya.

"Saya teringat ketika bayi saya dimandikan. Badannya cenderung kurus tapi panjangnya bertambah. Dia memegang pergelangan tangan saya erat. Gak tega saya melihatnya," tuturnya sambil mengelap air matanya.

Selama mengandung, tidak ada gejala apapun yang dihadapi Ratna.

Bahkan saat melakukan pemeriksaan USG, bayinya dinyatakan sehat oleh dokter dan tidak terdeteksi apapun.

"Tentu saya kaget, kenapa dia bisa menderita penyakit itu karena dia lahir normal. Tapi, memang saat dilahirkan tangisannya relatif lambat," terang Ratna Sahara kepada TribunPadang.com, Kamis (13/2/2020).

Saat lahir pun, cerita Ratna, tidak ada tanda-tanda kelainan, karena bayi lahir seperti lazimnya bayi lain.

Bidan yang membantu proses kelahiran pun tak ada meminta untuk memperlakukan Fajar istimewa.

"Sewaktu lahir, memang sempat terdengar bisik-bisik perawat kalau anak saya menderita sindrome. Tapi tidak langsung dikatakannya kepada saya, hanya bisik-bisik," ucap Ratna.

Ratna penasaran dan mencari tahu penjelasan mengenai sindrome di internet berdasar ciri-ciri, dimana ia pecah ketuban dini.

Namun ia tak menemukan penjelasan lebih lanjut mengenai hal itu.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved