Bukannya Mengajar, 2 Guru SMA di Medan Malah Kelahi di Depan Murid, Ternyata Ini Pemicunya
Baru-baru ini, viral sebuah video yang memperlihatkan dua orang pria yang sedang berkelahi.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
"Masalahnya, bapaknya sendiri pun tidak menasehati anaknya itu. Itu yang kusesalkan," ungkapnya.
Setelah diperiksa, ternyata sepeda motor Manurung juga dirusak Deni Panjaitan.
"Kupikir cuma masalah itu, rupanya anaknya ini juga merusak keretaku," tambahnya.
Manurung menyesalkan kebebalan dan arogansi Deni Panjaitan hingga dia membuat laporan ke Polsek Medan Area.
Hingga laporan dibuat ke Polsek Medan Area, Deni Panjaitan belum meminta maaf kepada Manurung.
"Sampai sekarang, dia itu tidak punya niat baik, dia tidak ada minta maaf, saya tunggu sejak kejadian hingga sekarang."
"Nah, makanya saya buat laporan, karena yang kayak gini tidak bisa dibiarkan, mau siapa lagi yang mau jadi korbannya," ungkapnya.
• Waketum PPP sebut Mahyeldi-Audy Joinaldy Paket Komplit di Pilgub Sumbar 2020, Wakili Aspirasi Umat
Gubernur Pastikan Pecat Keduanya
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi turun tangan menyelesaikan perkelahian dua guru di hadapan muridnya.
Edy Rahmayadi memastikan dua guru SMA Negeri 8 Medan tersebut akan dipecat.
Adapun dua tenaga pendidik yang terlibat perkelahian adalah guru matematika Herbin Manurung, dan guru honorer olahraga Deni Panjaitan, yang merupakan anak Kepala SMAN 8 Medan.
Mantan Pangkostrad itu menilai perilaku kedua guru ini tidak pantas, karena berkelahi di dalam kelas hingga disaksikan oleh muridnya sendiri.
"Kita akan pecat dia (dua guru)," kata Edy Rahmayadi saat ditemui usai melaksanakan salat di Masjid Agung, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Senin (10/2/2020).
Edy pun mengucapkan pepatah lama terkait perilaku kedua guru itu, yaitu 'Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari’.
Secara sederhana pepatah tersebut mengandung makna bahwa murid akan mencontoh perilaku gurunya.(*)