BERITA POPULER SUMBAR
SUMBAR - Induk Harimau Sumatera Lahirkan 2 Anak di Bukittinggi| Aldi Taher Lagi
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com, tentang Gebrakan
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Binatang buas tersebut merupakan hewan yang dilindungi dan juga merupakan jenis Harimau Sumatera.

Polisi Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Kota Bukittinggi, Vera Ciko saat dihubungi TribunPadang.com, Kamis (30/1/2020) membenarkan kelahiran dua ekor Harimau Sumatera tersebut.
"Iya memang benar Harimau Sumatera melahirkan, dan induk harimau Sumatera tersebut melahirkan dua ekor anaknya," kata Vera Ciko, Kamis (30/1/2020).
Namun, dijelaskannya bahwa anak Harimau Sumatera tersebut lahir dan menambah spesiesnya pada tanggal (8/12/2019) tahun lalu.
Disebutkannya bahwa kabar bahagia tersebut baru dapat dibagikannya pada saat ini.
"Untuk kondisi anaknya saat ini dalam keadaan sehat keduanya," kata Vera Ciko.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
3. Wisatawan China Tinggalkan Sumbar, Travel Agent Berpikir Ulang untuk Menjual Pariwisata Sumbar
Sebanyak 150 wisatawan asal China akan meninggalkan Sumatera Barat (Sumbar) Kamis, (30/1/2020).
Wisatawan negeri tirai bambu tersebut dijadwalkan akan terbang dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Kunming sekitar pukul 19.00 WIB menggunakan Citilink.
"Pukul 16.00 WIB menuju BIM, diperkirakan tiba di Kunming pukul 23.00 WIB. Penerbangan berlangsung selama 4 jam," kata perwakilan biro perjalanan wisatawan PT Coco’s Tour, Yunando saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).
Diketahui, sehari sebelumnya 15 turis muslim China sempat melaksanakan salat Zuhur bersama di Masjid Raya Sumbar.

Bertemu Gubernur Irwan Prayitno di Masjid Raya Sumbar, Turis Muslim China Minta Maaf, Ada Apa? (istimewa)
Yunando mengatakan, untuk kedatangan wisatawan berikutnya ditunda terlebih dahulu sampai kondisi aman dan kondusif.
Yunando mengatakan, melihat respon sebagian masyarakat Sumbar, dari pihak travel sangat menyayangkan sekali aksi yang demikian.
Harusnya kata dia, masyarakat Sumbar cerdas dalam menyikapi persoalan.
"Mereka itu bukan turis-turis yang dikategorikan ekonomi lemah, mereka rata-rata kehidupannya menengah ke atas.(*)