Wisatawan China Kunjungi Sumbar
Wisatawan China Tinggalkan Sumbar, Travel Agent Berpikir Ulang untuk Menjual Pariwisata Sumbar
Sebanyak 150 wisatawan asal China akan meninggalkan Sumatera Barat (Sumbar) Kamis, (30/1/2020).
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Wisatawan China Tinggalkan Sumbar, Perwakilan Travel Agent: Perlu Berpikir Lagi untuk Menjual Pariwisata Sumbar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sebanyak 150 wisatawan asal China akan meninggalkan Sumatera Barat (Sumbar) Kamis, (30/1/2020).
Wisatawan negeri tirai bambu tersebut dijadwalkan akan terbang dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Kunming sekitar pukul 19.00 WIB menggunakan Citilink.
"Pukul 16.00 WIB menuju BIM, diperkirakan tiba di Kunming pukul 23.00 WIB. Penerbangan berlangsung selama 4 jam," kata perwakilan biro perjalanan wisatawan PT Coco’s Tour, Yunando saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).
Diketahui, sehari sebelumnya 15 turis muslim China sempat melaksanakan salat Zuhur bersama di Masjid Raya Sumbar.

Yunando mengatakan, untuk kedatangan wisatawan berikutnya ditunda terlebih dahulu sampai kondisi aman dan kondusif.
Yunando mengatakan, melihat respon sebagian masyarakat Sumbar, dari pihak travel sangat menyayangkan sekali aksi yang demikian.
Harusnya kata dia, masyarakat Sumbar cerdas dalam menyikapi persoalan.
"Mereka itu bukan turis-turis yang dikategorikan ekonomi lemah, mereka rata-rata kehidupannya menengah ke atas."
"Jika mereka mengetahui dirinya sakit, mereka juga ketakutan seperti halnya yang ditakutkan masyarakat Sumbar," jelas Yunando.

Apalagi, lanjutnya, setelah melewati screening di beberapa lokasi, wisatawan tersebut dinyatakan sehat.
Tidak ada satupun dari mereka yang terkena virus corona.
"Harusnya itu sudah menjadi dasar. Kalau tidak percaya dengan hasil itu, berarti tidak yakin dengan kecanggihan alat atau teknologi yang ada," ucap Yunando.
Yunando kembali menegaskan, harusnya masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi itu.

Dia mengatakan, pihaknya akan berpikir ulang jika akan mempromosikan dan menjual pariwisata di Sumbar.
"Kita dari travel akan berpikir lagi, kalau seperti ini respon masyarakat Sumbar, kita tidak mau menjual lagi, biar saja. Kita cari daerah lain yang mau dijual (pariwisatanya)," sebut Yunando. (*)