Mahasiswa Asal Padang Kembali dari Kota Liuzhou, China, Orangtua Turut Bahagia

Mahasiswa Asal Padang Kembali ke Padang dari Kota Liuzhou, China, Orangtua Turut Berbahagia 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Akibat merebaknya Virus Corona di Kota Wuhan, China sempat membuat mahasiswa Padang yang tinggal di Kota Liuzhou kembali pulang ke Padang, Kamis (30/1/2020)

Saat ditemui oleh TribunPadang.com, orangtua dari mahasiswa asal Kota Padang tersebut bernama Irene (46) membenarkan bahwa anaknya akan bertolak dari China ke Jakarta.

Irene menyebutkan bahwa anaknya bernama Stepanus Salim (20), dan merupakan anak keduanya yang saat ini menempuh pendidikan di Liuzhou City Vocational College (LCVC).

Dikatakannya, bahwa pada saat ini anaknya berada di semester akhir dan kalau tidak ada halangan seharusnya pada Mei 2020 mendatang akan wisuda.

"Stepanus Salim dan kawan-kawan sudah sampai di Bandara di Guangzhou tadi malam. Kondisi mereka sangat sehat dan tidak ada apa-apa dan sudah dapat masker satu-satu," kata Irene.

Sebelumnya, Irene mendapat kabar sudah ada 18 orang yang diterbangkan dengan pesawat China Southern Airlines pada pagi hari, Kamis tadi.

Selanjutnya, sebagian teman lain juga ada jadwal penerbangan Kamis sore hari ini menggunakan pesawat Maskapai  Garuda Indonesia.

"Komunikasi terakhir dia (Stepanus Salim) sudah mau masuk di bagian dalam, mungkin di ruang tunggu, namun disana tidak dapat berkomunikasi dahulu karena sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum terbang ke Indonesia," katanya.

Dikatakannya bahwa anaknya mendapatkan jadwal tiket penerbangan dari China ke Indonesia pada pukul 15.45 WIB pada, Kamis sore hari ini.

Namun, disebutkannya akan ada delay keberangakatan, sehingga ia memperkirakan keberangakatannya sekitar pukul 17.00 WIB.

Hingga kini lanjutnya kabar keberangkatan itu belum ada kepastiannya, meski terus diupayakan untuk menyesuaikan jadwal segera berangkat.

"Mudah-mudahan pada (Kamis 30/1/20202) hari ini, namun saya sudah cukup senang karana mereka sudah berada di bandara saat ini," kata Irene.

Irene mengatakan bahwa anaknya berada di Kota Liuzhou bukannya di Wuhan, kalau ada berita mengenai anaknya berada di Wuhan itu informasi yang salah.

"Kota Liuzhou itu adalah kampusnya, maksudnya yang diisolasi adalah kampusnya agar tidak sering keluar dan tidak terkontaminasi dengan udara luar dan makanan luar," ujar Irene.

Irene juga menjelaskan bahwa kalau untuk makanan, kantin di kampus anaknya menimba ilmu telah menyediakan makanan.

"Di kampus itu tidak ada yang terinveksi satupun. Kalau di Kotanya ada, namun di kampus tersebut tidak ada," kata Irene.

Bahwa dari KBRI sebelumnya mendata siapa saja yang mau pulang, dan KBRI mengusahakan agar dapat pulang pada hari ini.

"Kalau saya harapannya sampai dengan selamat ke Jakarta pada hari ini, dan dapat pulang ke Kota Padang. Stepanus Salim disana sudah dua tahun. Selanjutnya belum tahu, walaupun sudah semester akhir," ujarnya.

Sampai sejauh ini imbuhnya untuk kelanjutan di China dan kota-kota lainnya mungkin belum ada pembicaraan lebih lanjut.

"Mungkin setelah semuanya tenang bersih baru bisa. Kami belumlah tahu kebijakan pemerintah di Jakarta. Apakah akan dikarantina dahulu atau disuruh pulang langsung," sebut Irene.

Irene menyebutkan bahwa anaknya membeli tiket pada tanggal (27/1/2020), namun tidak dapat tiket untuk tanggal (28-29/1/2020), yang lalu.

"Saya tidak tahu apakah tiket habis atau memang tidak bisa terbang. Terus dapatlah mereka tanggal (30/1/2020), yaitu dua penerbangan yaitu China Southern Airlines dan Garuda Indonesia," ujarnya.

Irene menambahkan bahwa anaknya tetap menggunakan pesawat Garuda Indonesia, bersama beberapa teman mahasiswa lainnya.(*)