Berita Padang

Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan, Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup

Selain sakit gula, Hermawati juga sakit pinggang dan pernah dioperasi pascatabrakan beberapa bulan lalu.

Penulis: Afrizal | Editor: afrizal
tribunPadang.com/RimaKurniati
Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan, Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ketika kebanyakan seumuran mereka bisa menikmati hidup dengan santai dan berkumpul bersama anak dan cucu, tidak halnya dengan Agus dan Hermawati.

Pasangan manula ini masih harus terus berjuang menyambung hidup. 

Walau usia tua dan gerak tak segesit saat masih muda, mereka enggan mengemis. 

Umur Agus dan istrinya, Hermawati sudah tidak muda lagi. 

Agus saat ini sudah berusia  63 tahun sedangkan istrinya 60 tahun. 

Diancam Sajam Saat Berontak Murid SD Korban Penculikan di Padang Berhasil Kabur Saat Mobil Berhenti

2 Gigitan King Kobra Bersarang di Tangan dan Kening Norjani Saat Atraksi, Demam Sebelum Tewas

Pasangan suami istri ini memilih berjualan bensi eceran walaupun mereka kesulitan saat bergerak. 

Menggunakan becak motor yang menyerupai gerobak untuk alat transportasinya, botol-botol berisi bensin pun disusun di rak kayu. 

Agus dan Hermawati berjualan tak jauh dari stasiun kereta api Simpang Haru Padang.

Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup, Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan
Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup, Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan (tribunPadang.com/RimaKurniati)

Ketika ditemui TribunPadang.com, Selasa (28/1/2020)  sang nenek, Hermawati sedang tertidur dalam becak motor.

Sementara sang kakek, Agus sedang duduk menyaksikan lalu kendaraan di siang yang terik.

Tiba-tiba, Agus dipanggil pembeli dari sisi jalan.

Agus pun langsung berdiri dan berjalan pelan agak membungkuk. 

Agus mengatakan kaki kanannya pernah patah.

Setahun yang lalu dirinya jatuh di rel kereta api. 

Baru beberapa bulan yang lalu kaki itu dioperasi.  

"Pernah jatuh di depan rumah lama yang saya tinggali, lalu kena rel kereta api dan baru dioperasi beberapa bulan ini," kata Agus.

Jika hujan turun dan suhu menjadi dingin, kaki kanan Agus  harus diikat dengan kain lebar. 

Tujuannya mengurangi hawa dingin yang menusuk sehingga rasa ngilu yang dirasakan agak berkurang. 

Bila tak dililitkan kain tebal dan lebar, dirinya akan kesulitan jalan.

"Kalau hujan atau dingin, ngilu sekali jadi pakai kain tebal dililitkan ke sini. Kalau tidak, tidak bisa berjalan," kata Agus.

Agus mengatakan istrinya bernama Hermawati, saat ini tengah sakit.

Menderita sakit gula, istrinya tidak boleh banyak pikiran.

Bila terlalu banyak pikiran istrinya akan pingsan. 

"Sakit gula, dia tidak boleh banyak pikir, kalau banyak pikir, kepalanya pusing," kata Agus.

Selain sakit gula, Hermawati juga sakit pinggang dan pernah dioperasi pascatabrakan beberapa bulan lalu.

"Kadang kalau banyak bergerak, pinggangnya sakit pasca dioperasi itu," ungkapnya.

Saat ini Agus tinggal menumpang di tempat saudara.

Dulu, dirinya punya pondokan kecil di samping rel kereta api. 

Namun, karena ada perbaikan rel, pondokan itu harus dihancurkan dan dirinya pun harus pindah. 

Kini dia dan istri menumpang di rumah keluarga sang istri. 

Ada kamar yang bisa dipakainya setelah digusur lima bulan yang lalu.

"Awalnya tinggal di samping rel kereta Api dekat itu, tapi karena ada perbaikan rel, pondokan dihuni dihancurkan, kini tinggal menumpang," tambah Agus.

Agus mengatakan dirinya tidak mau meminta-minta dikarenakan dirinya masih kuat bekerja.

Dulu dirinya pernah diusir Satpol PP. 

Namun, saat diusir yang kedua kali, Agus melawan. 

"Pernah dulu Satpol PP ngusir kami, awalnya kami biarkan yang kali kedua kami lawan. Kami bilang, di sini cari kehidupan, cari makan, kami tidak mengemis,"  cerita Agus.

Agus mengaku dalam sehari biasanya mampu menjual 10 botol bensin.

"Kadang tidak menentu, rata-rata 10 liter, beli Rp 80 ribu, terjual Rp 100. Untung Rp 20 ribu. Kadang Rp 15 ribu, sudah cukup untuk beli nasi dan sayur berdua," kata Agus. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved