Kisah Pasangan Kakek Nenek Menjual Minyak Eceran Selama 20 tahun,Tidak Punya Rumah dan Pernah Diusir
Kisah hidup pasangan kakek nenek berjualan minyak eceran selama 20 tahun, tidak punya rumah, pernah diusir Satpol PP
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kisah hidup pasangan kakek nenek penjual bensin eceran dengan menggunakan gerobak di Padang memilukan.
Si kakek bernama Agus sudah berusia 63 tahun dan sang istrinya bernama Hermawati berusia 60 tahun.
• Kegigihan Ilona, Empat Kali Gagal Tes CPNS, Tes Kelima Menangis karena Berhasil Lolos Passing Grade
Ketika ditemui TribunPadang.com sang nenek, Hermawati sedang tertidur dalam becak motor, sedang si kakek sedang duduk menyaksikan lalu kendaraan di siang yang terik.
Tiba-tiba, Agus dipanggil pembeli dari sisi jalan, Agus berdiri dan berjalan agak membungkuk dan pelan.
• KISAH Dairizky Kena Tegur karena Tak Pakai Sepatu Pantofel, Beri Tips untuk Peserta Ujian CPNS
Agus mengatakan kaki kanannya patah, jatuh di rel kereta api setahun yang lalu.
"Pernah jatuh di depan rumah lama yang saya tinggali, lalu kena rel kereta api dan baru dioperasi beberapa bulan ini," kata Agus.
Jika hujan dan dingin kaki kanannya harus diikat dengan kain lebar, untuk mengurangi perih yang dirasakan.
• Siswi SD di Cianjur Pulang Berbadan Dua Setelah 4 Tahun Diculik, Kisah Berawal dari Jasa Pijat
"Kalau hujan atau dingin, ngilu sekali jadi pakai kain tebal dililitkan kesini. Kalau tidak, tidak bisa berjalan," kata Agus.
Agus mengatakan istrinya bernama Hermawati, saat ini tengah sakit.
"Sakit gula, dia tidak boleh banyak pikir, kalau banyak pikir, kepalanya pusing," kata Agus.
• Kisah Sukiyah Berdiam Diri di Rumah Selama 27 Tahun, Panjang Rambut Dua Meter Jadi Sarang Tikuslll
Agus mengungkapkan istrinya sakit pinggang dan pernah dioperasi pasca tabrakan beberapa bulan yang lalu.
"Kadang kalau banyak bergerak, pinggangnya sakit pasca dioperasi itu," ungkapnya.
Agus mengatakan sekarang dirinya tinggal menumpang di rumah keluarga sang istri pada sebuah kamar kecil setelah digusur lima bulan yang lalu.
• KISAH Kakek Masril Asal Sijunjung Memulung di Padang, Sempat Trauma karena Dituduh Mencuri
"Awalnya tinggal di samping rel kereta Api dekat itu, tapi karena ada perbaikan rel, pondokan dihuni dihancurkan, kini tinggal menumpang," tambah Agus.
Agus mengatakan dirinya tidak mau meminta-minta dikarenakan dirinya masih kuat bekerja.
• KISAH Syaiful, Bermodalkan Rp 100 Ribu Dirikan Panti Rehabilitasi Sosial Narkoba di Padang
"Pernah dulu Satpol PP ngusir kami, awalnya kami biarkan yang kali kedua kami lawan. Kami bilang, disini cari kehidupan, cari makan, kami tidak mengemis," cerita Agus.
Agus mengatakan dalam sehari dirinya biasanya menjual 10 botol bensin.
"Kadang tidak menentu, rata-rata 10 liter, beli Rp 80 ribu, terjual Rp 100. Untung Rp 20 ribu. Kadang Rp 15 ribu, sudah cukup untuk beli nasi dan sayur berdua," kata Agus. (*)