Berita Padang Hari Ini
KISAH Kakek Masril Asal Sijunjung Memulung di Padang, Sempat Trauma karena Dituduh Mencuri
Kehidupan Masril kakek berusia 63 tahun asal Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang menetap sendiri di Kota Padang sangat memprihatinkan.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kehidupan Masril kakek berusia 63 tahun asal Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), yang menetap sendiri di Kota Padang sangat memprihatinkan.
Di usianya yang sudah lanjut, Masril harus berjuang hidup dengan mengais sejumlah barang yang telah dibuang serta ada di kontainer sampah.
Setiap pagi, dirinya harus berangkat ke kontainer sampah yang ada di Jalan Ngurah Rai 3 Dodok Tunggul Hitam Padang.
Kakek Masril memungut sampah mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 19.00 malam harinya.
Saat ditemui TribunPadang.com Masril saat itu tengah membuka pondokan terbuat dari spanduk bekas yang dililit dengan tali.

Masril mengatakan sudah sepuluh tahun dirinya bekerja sebagai pemulung di Kota Padang, jauh dari keluarga dan hidup sendirian.
"Keluarga di Sijunjung, saya tinggal di sini bersama cucu," Kata Masril pada Jumat (24/1/2020) di Padang.
Masril mengatakan dirinya awalknya ke Padang hendak mengikuti tes TNI, namun selama enam kali mencoba dirinya selalu gagal.
"Lalu diajak menjadi tukang masak di Batalion puluhan tahun hingga, diberhentikan karena teman," ungkapnya.
Masril mengatakan ketika menjadi tukang masak, dirinya sempat diajukan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh atasannya.
Sebaliknya, saat pengumuman keluar bukan namanya yang keluar melainkan nama temannya sendiri.
Setelah dikeluarkan dari tukang masak lalu dirinya memilih untuk menjadi pemulung.
Dalam sehari dirinya bisa mendapatkan rata-rata Rp 40.000 dalam rentang waktu pekerjaannya.
Meskipun terbilang relatif sedikit, Masril tidak lupa menyimpan untuk dikirimkan kepada keluarganya.