Berita Padang Hari Ini

Ketua LKAAM Padang Ajukan Jalan ByPass Lebih Tepat Dinamai Jalan Minangkabau

Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau atau LKAAM Padang Suardi Z Datuak Rajo Basa mengatakan penamaan jalan Bypass dari Teluk Bayur

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Padang, Suardi Z Datuak Rajo Basa 

LKAAM ingginkan nama Jalan Bypass Padang adanya kearifan lokal, usulkan Jalan Minangkabau dan Jalan Empat Jurai

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau atau LKAAM Padang Suardi Z Datuak Rajo Basa mengatakan penamaan jalan Bypass dari Teluk Bayur hingga batas kota harus mengutamakan kearifan lokal.

"LKAMM mengajukan adanya kearifan yang diutamakan kearifan lokal dan bijak diutamakan.

Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung," kata Suardi pada Senin (28/1/2020) di Padang.

Soal Penamaan Jalan Bypass Padang, DPRD Padang Sempat Disarankan Konsultasi ke Daerah Ini

Dikatakan LKAMM mengajukan kata Minangkabau sebagai nama Jalan Bypass tersebut.

Berdasar alasan kata Minangkabau menjadi nama yang umum serta tidak terjadi pengotak-ngotakan nama.

"Keberadaanya kita di Minangkabau, kita inginkan Jalan Minangkabau, jadi tidak berkotak-kotak. Dengan nama Minangkabau, diharapakan tidak terjadi pengotakan," tambah Suardi.

Selain itu, sesuai dengan nama Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Ketaping, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.

"Nanti orang turun dari pesawat di bandahara Minangkabau, langsung turun dan ketemu jalan Minangkabau," ungkap .

Selain itu, LKAAM juga menyaranakan nama tiga jurai dan empat jurai sebagai nama di Jalan Bypass tersebut.

Dikarenakan, sepanjang ruas jalan itu terdapat tiga atau empat kenagarian.

"Jalan tiga jurai, empat jurai, sepanjang baypas itu ada empat negari," tambahnya.

Dirinya menegaskan penamaan jalan harus ada landasan yang kuat atau mendasar, sebab jika diabaikam akan berdampak signifikan nantinya.

"Nama itu kadang-kadang diabaikan akan dampaknya bersignifikat dan haeus mendasarkan. Kami bukannya tidak menghargai nama pahlwan, masukanlah kearifan lokal itu," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved