SKD CPNS
Kegigihan Ilona, Empat Kali Gagal Tes CPNS, Tes Kelima Menangis karena Berhasil Lolos Passing Grade
Kegigihan Ilona yang Empat Kali Gagal Tes CPNS, Menangis karena Berhasil Lolos Passing Grade
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ilona Safriani menangis saat mengetahui nilainya berhasil naik memenuhi tingkat standar kelulusan atau passing grade ujian SKD CPNS 2019 di lingkungan Pemprov Sumbar.
Dia mengatakan, air mata yang jatuh merupakan bentuk ucapan syukur kepada Allah SWT serta keluarga kecilnya.
• VIDEO - SKD CPNS 2020 di UPI YPTK Padang Dimulai, Peserta Salah Kostum dan Jadwal
"Saya terharu dan bahagia sekali. Ini yang kelima kalinya saya mengikuti ujian," tutur Ilona Safriani.
Sebelumnya dia tidak pernah lulus ujian SKD.
Dia mengatakan, ambang batas nilai kelulusan untuk TKP 126, TIU 80 dan TWK 65.
• Hari Pertama SKD CPNS 2020 di UPI YPTK Padang, Peserta Salah Kostum Hingga Salah Jadwal
Akan tetapi dia berhasil melebihi passing grade memperoleh nilai TWK 80, TIU 105, dan TKP 143.
Ilona Safriani mengikuti tes CPNS sejak awal kuliah 2005 silam.
Pertama kali dirinya mendaftar di Solok Selatan, kedua di Bengkulu, ketiga di Bungo Jambi, keempat di Pariaman, dan kelima di Pemprov Sumbar.
• Jadwal dan Lokasi SKD CPNS Kemenristek, Ada 1.191 Peserta yang Dinyatakan Berhak Mengikuti SKD
• Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS BNN, Mulai dari 27 Januari-28 Februari, Lihat Apa yang Harus Dibawa
Gagal di empat ujian, dia mengaku tidak memiliki niat yang lurus karena dulunya dia ingin mendaftar CPNS hanya untuk jalan-jalan ke luar daerah.
"Dulu niatnya jelek, jadi tidak dikabulkan. Sekarang karena sudah berkeluarga, jadi fokus hanya memikirkan keluarga saja," terang Ilona.
Berhasil melewati passing grade, Ilona juga melakukan berbagai persiapan.
• Pengumuman Jadwal dan Lokasi SKD CPNS Kemenag dan LIPI, Cek Persyaratan yang Harus Dibawa saat Ujian
• Berikut Daftar 10 Instansi yang Telah Mengumumkan Jadwal SKD CPNS 2019, Ada Pemprov Sumatera Barat
Dia belajar dan membaca materi ujian dari soal-soal yang ada.
Meski sering diganggu sama anak saat belajar, dia menganggap hal tersebut bukanlah kendala.
"Tahap pertama lulus, mungkin ini rezeki anak, mudah-mudahan ke depan lebih baik," harap Ilona.
• POPULER SUMBAR - 25.103 Pelamar Berhak Ikut SKD CPNS| Bencana Alam di Kabupaten Sijunjung
Ilona mengaku tidak ada kendala yang ia alami selama ujian berlangsung, hanya perasaan was-was ketika kehabisan waktu saja.
Dia khawatir, waktu yang disediakan tidak cukup untuk menyelesaikan ujian.
"Saran saya untuk peserta yang lain, semoga lebih tenang dalam ujian. Kemudian berdoa dan berusaha," tutur Ilona.
• Mobil Patroli Polisi Kebetulan Lewat Selamatkan Siswa SD dari Kejaran Para Penculik di Padang
Saat ini, Ilona masih mengajar sebagai guru honorer di MTSN Muhammadiyah Kurai Taji, Kota Pariaman.
Dia menjadi guru honorer sejak 2011 sampai sekarang.
Menurut dia, pihak sekolah tempat ia mengajar sangat peduli terhadap guru honorer.
• UPDATE Dampak Virus Corona di China, 107 Pasien Meninggal, Jumlah Kasus Meroket hingga 4.400
• Kemenkes Siapkan Rumah Sakit Rujukan Antisipasi Virus Corona di Kota Padang
Upah yang ia peroleh per bulannya kisaran Rp600 ribu.
Dia mengatakan, upah tersebut dibayarkan dengan hitungan per jam.
"Satu jam Rp30 ribu. Rata-rata saya mengajar 1 minggu 18 jam," ujar alumni jurusan Bahasa Indonesia UNP ini.
Ilona berharap pemerintah ke depannya lebih mengutamakan guru honorer dalam penerimaan CPNS, apalagi yang sudah bekeluarga.
• Polisi Himbau Masyarakat Pasang Kunci Ganda saat Memarkirkan Kendaraannya
• Tim Medis Siaga Periksa Penumpang Pesawat Internasional di BIM, Antisipasi Virus Corona
"Seharusnya pemerintah mengadakan tes khusus guru honor. Jangan nanti tumpang tindih pada mahasiswa yang baru. Mereka pikirannya masih fresh, lalu lulus dan yang sudah lama menjadi honorer jadi ketinggalan," saran Ilona. (*)