BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR - Pria Cabuli Anak Tetangga di Padang Pariaman| Hunian untuk Korban Banjir di Malalo
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com, tentang siasat busuk pria yang diduga mencabuli an
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com, tentang siasat busuk pria yang diduga mencabuli anak tetangga sendiri di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Entah apa yang ada dalam pikiran M. Pria yang sudah beristri ini tega mencabuli anak tetangganya sendiri.
Simak berikut rangkumannya
1. Siasat Busuk Pria Cabuli Anak Tetangga Sendiri di Padang Pariaman, Berawal Tarik Tangan Korban
Entah apa yang ada dalam pikiran M.
Pria yang sudah beristri ini tega mencabuli anak tetangganya sendiri.
Padahal bocah usia 8 tahun itu sudah menganggap pria yang menjadi tetangganya itu seperti bapaknya sendiri walaupun tidak punya hubungan keluarga.
Korban yang saat ini duduk di kelas 2 SD memanggil pelaku dengan sebutan Abak.
Ternyata aksi pencabulan yang dilakukan tetangga ini setidaknya sudah 6 kali dilakukan terhadap korban.
Aksi pencabulan pada anak di bawah umur ini baru terungkap setelah korban bercerita pada keluarganya.
Berstatus sebagai tetangga, memberi akses yang mudah bagi M melakukan aksi bejatnya.

Awalnya pelaku menarik tangan korban dan diajak main-main.
Kepolosan korban yang masih belia pun dimanfaatkan pelaku.
M pun sering mengajak korban bermain.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi Bangun Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Malalo
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar menyebut masa tanggap darurat bencana banjir bandang di Nagari Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar berakhir, Jumat (24/1/2020).
Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan, masa tanggap darurat ditetapkan pada 18 hingga 24 Januari 2020.
"Sekarang kondisinya sudah terkendali dengan baik. Setelah masa tanggap berakhir, akan dibangun hunian sementara," kata Irdinansyah Tarmizi, Jumat (24/1/2020).
Dia menyebutkan, pihaknya akan membangun hunian sementara untuk 10 keluarga.
Dia juga mengatakan, masyarakat yang berada di lokasi zona merah dilarang untuk membangun karena berbahaya untuk ke depannya.
Total kerugian, Irdinansyah Tarmizi menyampaikan cukup besar dan saat ini OPD terkait sedang melakukan pendataan dan penghitungan.
Menurut dia, ada yang belum bisa dihitung seperti irigasi, rumah penduduk dan sebagainya.
Dia melanjutkan, terkait permintaan Gubernur Sumbar untuk menelusuri hulu sungai sudah dilakukan.

Pihaknya pun akan segera melakukan upaya normalisasi Sungai Batang Buluah.
"Kalau tidak, khawatir terjadi longsor berikutnya. Di hulu sungai masih ditemukan batu-batuan dan air yang tergenang," ungkapnya.
Irdinansyah Tarmizi mengatakan saat ini curah hujan sulit untuk diprediksi.
Dia mengimbau masyarakat yang tinggal di hilir sungai agar bisa hati-hati.
Berita selengkapnya klik di sini!
3. Kondisi Terkini Warga Sumbar Suspect MERS-CoV, 10 Hari Hasil Labor Baru Keluar
Satu orang warga asal Sumbar yang menjadi pasien di RSUP M Djamil suspect terjangkit MERS-CoV.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday kepada TribunPadang.com mengatakan, pasien tersebut saat ini sedang diobservasi di ruang khusus RS M Djamil Padang.

"Belum diketahui virus apa, diobservasi sekarang. Baru diambil sampel di labor. Tunggu hasil labor baru pasti," kata Merry Yuliesday.
Merry Yuliesday mengatakan, diobservasi itu dilihat-dilihat, klinisnya kemana, dan lain-lain.
"Hasil labor dikirim ke Jakarta. Sepuluh hari baru akan tahu hasilnya," sebut dia.
Merry menjelaskan, pasien diobservasi karena dia dari luar negeri usai umrah.
Suhu tubuhnya meningkat, demam tinggi, batuk, pilek, dan sesak napas.
"Kalau hasil labor aman, dia bisa pulang," terang Merry.
Merry mengingatkan agar masyarakat mewaspadai orang bersin.
Jika bersin harus tutup mulut.
Lalu, jika berada dalam kerumunan orang banyak, gunakan masker.
Tak hanya itu, Merry juga menyarankan rutin mencuci tangan, karena saat memegang pinggir meja dan lainnya belum tentu bersih.