Festival Budaya di Padang

CATATAN Tradisi Serak Gulo di Padang Taburkan 4 Ton Gula Pasir ke Arah Kerumunan Warga

Festival kebudayaan Serak Gulo di Kota Padang lewat cara menaburkan empat ton gula pasir ke arah kerumunan warga yang hadir di Masjid Muhammadan

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/reziazwar
Festival kebudayaan Serak Gulo di Kota Padang lewat cara menaburkan empat ton gula pasir ke arah kerumunan warga yang hadir di Masjid Muhammadan Pasar Batipuh Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu (25/1/2020). 

4 Ton Gula Pasir Dalam Bungkusan Kain Perca Warna Warni Dilemparkan ke Kerumunan Warga yang Padati Festival Kebudayaan Serak Gulo

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Festival kebudayaan Serak Gulo di Kota Padang lewat cara menaburkan empat ton gula pasir ke arah kerumunan warga yang hadir di Masjid Muhammadan Pasar Batipuh Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (25/1/2020).

Ribuan masyarakat terlihat memadati lokasi yang dijadikan tempat untuk menabur gula pasir yang telah dibungkus dengan kain perca warna warni.

Ketua Himpunan Keluarga Muhammadan Padang, Ali Khan Abu Bakar bahwa pelaksanaan serak gulo pada tahun 2020 ini lebih meriah.

"Ada tiga sampai empat ton gula yang ditaburkan. Sedangkan, menabur gula intinya berbagi dan kebersamaan antara kami," kata Ali Khan Abu Bakar.

Menurutnya, kegiatan ini sudah dilakukan selama ratusan tahun dari leluhurnya, dan diadakan setiap pada tanggal 1 Jumadil Akhir.

"Jadi, apabila sudah diadakan, tiga bulan setelah itu pasti masuk bulan Ramadhan. Jadi ada satu tradisi dalam mengingat orang suci bernama Souhul Hamid," kata Ali Khan Abu Bakar.

Ali Khan Abu Bakar merupakan orang yang sangat berjasa sekali dalam Islam di India, yaitu suka dengan gula dan juga suka membagi-bagikan gula.

"Ketika ia berjumpa anak-anak ia kasih gula. Dilain pihak kita membagikan gula yaitu untuk berbagi rasa manis dengan sesama," kata Ali Khan Abu Bakar.

Ali Khan Abu Bakar juga mengatakan bahwa Souhul Hamid membawa ilmu yang begitu manis, dan pada saat ini dilambangkan dengan gula.

"Untuk mendapatkan gula yang manis itu kita tebar dan berebut. Jadi kita mengambil sesuatu yang manis dengan berebut," kata Ali Khan Abu Bakar.

Ali Khan Abu Bakar mengatakan bahwa cukup banyak yang datang, yaitu ada yang dari Jambi, Sungai Penuh, dan Jakarta.

Sejauh ini lanjutnya hanya ada satu di Indonesia, yaitu di Kota Padang, dan sudah tiga kali dilaksanakan yang masuk kalender agenda Kota Padang.

"Apa yang kami lakukan adalah untuk meningkatkan pariwisata di Kota Padang. Sebelumnya dilaksanakan di tiga negara yaitu India, Singapura, dan Indonesia," kata Ali Khan Abu Bakar.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved