BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR - Indonesia Mercusuar Dunia 'Muncul' di Pariaman| Kisah Sedih Korban Banjir

Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com, tentang Puluhan rumah warga di Kili

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
pariamankota.go.id
Ilustrasi: Spanduk diduga milik Indonesia Mercusuar Dunia yang dipasang di Pariaman Sumbar. Wali kota Pariaman langsung membubarkan kegiatan yang diduga melakukan penipuan berkedok ormas tersebut 

2.KISAH Korban Banjir di Kiliran Jao Kabupaten Sijunjung, Selamat karena Digendong Anak

Puluhan rumah warga di Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir baru-baru ini.

Sebelum banjir melanda Kiliran Jao, Sijunjung didahului curah hujan yang cukup deras pada Selasa (21/1/2020) dini hari lalu. 

Hamsyiar (55) seorang warga Kiliran Jao menuturkan rumahnya menjadi satu dari sekian rumah yang terbawa arus derasnya sungai.

Hamsyiar (55), seorang warga Kiliran Jao yang kediaman mereka terendam banjir menyusul hujan deras yang mengguyuri daerah di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (20/1/2020) dini hari lalu.
Hamsyiar (55), seorang warga Kiliran Jao yang kediaman mereka terendam banjir menyusul hujan deras yang mengguyuri daerah di Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (20/1/2020) dini hari lalu. (TribunPadang.com /Rizka Desri Yusfita)

Masih teringat jelas di ingatan Hamsyiar detik-detik saat banjir mulai menerjang rumah yang dihuninya bersama suami dan ke delapan anaknya.

Tidak ada persiapan yang dilakukan, karena dirinya tak menyangka banjir bakal terjadi saat itu.

"Saat hujan deras itu saya sedang tidur, hanya suami yang terbangun. Dia langsung membangunkan saya. Tiba-tiba saya kaget air sudah masuk ke dalam rumah," jelas Hamsyiar berkaca-kaca, yang kini tengah didera penyakit stroke.

Dirinya sekeluarga langsung berkemas menyelamatkan diri, tanpa mempedulikan barang-barang yang tertinggal di dalam rumah.

"Saya diselamatkan oleh anak laki-laki saya. Dia menggendong saya keluar rumah," tutur Hamsyiar.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

3.  Buaya Muara Seusai Menetaskan Telur Lalu Begini Perlakuan Induk pada Anaknya

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Agam Ade Putra menyebutkan bahwa buaya muara (crocodylus porosus) biasanya seusai menetaskan telurnya akan melakukan beberapa hal.

Di antaranya, membuatkan jalan menuju muara dan akan membiarkan hidup mandiri pada saat umur satu tahun.

Ade Putra menjelaskan bahwa ada buaya bertelur bertelur di perkebunan kelapa sawit milik warga Ujung Labung, Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam.

Seekor buaya muara saat menunggui sarang telurnya yang berjarak hanya 400 meter dari pemukiman warga setempat di Ujung Labung, Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Seekor buaya muara saat menunggui sarang telurnya yang berjarak hanya 400 meter dari pemukiman warga setempat di Ujung Labung, Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). (ISTIMEWA/BKSDA AGAM)

"Berdasarkan prilaku dan kebiasaan, buaya bertelur mencapai jumlah 500 butir dan menetas dalam waktu 90-110 hari, selama itu ia akan tetap menunggui telurnya," kata Ade Putra, Kamis (23/1/2020).

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved