Indonesia Mercusuar Dunia

Modusnya Menyerupai Keraton Agung Sejagat, Walikota Pariaman Genius Umar Bubarkan Kegiatan IMD

Aktivitas yang dilakukan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) hampir sama dengan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat.

Editor: afrizal
Kompas.com/istimewa
Raja dan Ratu Kerajaan Keraton Agung Sejagat. Di Pariaman, Walikota Genius Umar membubarkan aktivitas IMD yang modusnya hampir sama dengan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat 

TRIBUNPADANG.COM - Belum habis kehebohan Keraton Agung Sejagat, kini muncul lagi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) di Pariaman, Sumatera Barat. 

Wali Kota Pariaman, Sumatera Barat, Genius Umar sampai harus membubarkan kegiatan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) yang diduga melakukan penipuan berkedok organisasi masyarakat (ormas) di Desa Sikapak Timur, Kecamatan Pariaman Utara.

Setelah Keraton Agung Sejagat, Kini Muncul Kerajaan Sunda Empire, Ngaku Keturunan Raja Padjadjaran

KRONOLOGI Berdirinya Kerajaan Agung Sejagat, Awalnya Komunitas dan Ini Sumber Dananya

Mengutip Antara, aktivitas yang dilakukan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) menyerupai kasus raja dan ratu Keraton Agung Sejagat.

Modus IMD ini, setiap anggota dijanjikan mendapatkan uang setiap bulan yang mencapai Rp3 miliar.

"Kegiatan seperti ini sudah sering terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, terakhir yang menghebohkan muncul Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah, dan IMD ini juga diduga penipuan," kata dia di Pariaman, Kamis.

Namun untuk menjadi anggota organisasi tersebut harus membayar uang pendaftaran mencapai Rp1.750.000 per orang.

Ia menyampaikan organisasi tersebut berpusat di Kerawang, Jawa Barat yang berdasarkan informasi yang diperoleh pimpinannya merupakan seorang aparatur sipil negara bernama Djuanda.

Sedangkan pimpinan dari ormas itu bernama Ayattudin yang merupakan warga Desa Sikapak Timur dan berdomisili di Padang Alai, Kabupaten Padang Pariaman.

Pihaknya menyampaikan organisasi itu di Kota Pariaman tidak terdaftar di Kesatuan Bangsa dan Politik setempat, sehingga Pemkot Pariaman membubarkannya dan melepas spanduk yang telah terpasang.

"Untuk pengurusnya kami bina karena perbuatan mereka dapat merugikan masyarakat," katanya.

Ia mengimbau warga di daerah itu untuk tidak mudah termakan bujuk rayu dengan diiming-imingi uang besar karena merupakan sebuah penipuan.

Kapolres Pariaman AKBP Andry Kurniawan mengatakan pihaknya menduga kuat organisasi itu melakukan tindakan penipuan.

"Modus yang digunakan ormas IMD tersebut hampir sama dengan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah," ujarnya.

Meskipun diduga ada penipuan, namun pihak kepolisian belum memprosesnya secara hukum karena belum ada warga yang melapor dirugikan karena pengurus baru memasang spanduk.

Sementara itu Ayattudin mengatakan dia direkrut oleh seseorang bernama Zainal yang tinggal di Padang Pariaman.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved