13 Kebakaran Terjadi Sejak Awal Tahun 2020 di Padang, Evakuasi Hewan Sehari Bisa Tiga Kali
Sejak awal tahun 2020 ini lebih kurang ada 13 kebakaran menengah dan besar terjadi di Kota Padang
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tahun 2020 belum genap sebulan.
Namun kejadian kebakaran yang terjadi di Padang sudah 13 kali.
"Sejak awal tahun 2020 ini lebih kurang ada 13 kebakaran menengah dan besar terjadi di Kota Padang," ujar Kabid Ops Damkar Kota Padang, Basril, Senin (20/1/2020).
Sementara laporan gangguan hewan, Damkar bisa mengevakuasi hewan hingga tiga kali dalam sehari.
"Kalau hewan itu tidak di pemukiman warga dibiarkan saja. Namun kita akan selalu membantu masyarakat jika sifatnya sudah membahayakan," ujarnya.
Ia menghimbau kepada warga yang meninggalkan rumah dalam waktu yang lama memperhatikan aliran listrik.
"Pastikan semuanya sudah aman serta tinggalkan nomor kontak yang bisa dihubungi kepada tetangga atau ketua RT," sebutnya.
Semalam 4 Laporan
Saat hari Minggu menjadi hari libur bagi kebanyaka orang, tidak halnya dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang.
Minggu (19/1/2020) kemarin justru menjadi hari yang sibuk bagi Damkar Kota Padang.
Hanya dalam satu malam saja, mereka harus menangani 4 kejadian yang dilaporkan dengan jarak waktu yang tak jauh berbeda.
Kabid Ops Damkar Kota Padang, Basril saat ditemui di kantornya di Jalan Rasuna Said No 56, Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, menuturkan Minggu (19/1/2020) telah terjadi kebakaran di Jalan Kampung Jambak Lubuk Buaya, Kelurahan Batipuah Panjang, Kecamatan Koto Tangah.
Kabar kebakaran itu diterimanya pukul 22.30 WIB atau jelang tengah malam.
Saat itu juga armada yang ada di pos Koto Tangah langsung diberangkat lebih dulu karena dekat dari lokasi kejadian.
Setelah itu baru dikirim 2 armada dari markas pusat menuju lokasi kebakaran.
"Kita dapat laporan ada rumah potong terbakar pukul 22.30 WIB. Yang terbakar rumah potong milik Ramli Anto (58). Armada pertama dikerahkan dari pos Koto Tangah, disusul 2 armada dari mako pusat. Total ada 3 armada" katanya, Senin (20/1/2020).
Lokasi kebakaran dekat dengan sekolah.
Kebakaran itu menghanguskan bagian dapur.
"Yang terbakar bagian dapur dan beberapa material di dapur. Beruntung tidak ada kompor gas. Cuma api sempat menjalar," ujarnya.
Akibat kebakaran tersebut kerugian ditaksi Rp 50 juta.
Tak berselang lama, lanjut Basril giliran trafo terbakar di Bandar Buat.
Saat itu juga dikirim satu armada dari pos Kuranji menuju lokasi.
Namun petugas tidak melakukan penyiraman.
Dijelaskannya kala itu pihak PLN sudah berada di lokasi.
"Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa, namun trafo tersebut mengalami kerusakan. Alhamdulillah sudah ada pihak PLN," ujarnya.
Sebelum menangani 2 laporan yang berkaitan dengan api tersebut, ternyata Damkar Kota Padang sedang menangani sarang lebah di Kecamatan Kuranji.
Tim rescue melakukan evakuasi lebah setelah mendapat laporan ada sarang lebah di depan rumah warga.
Bersarang di pohon, posisi sarang lebah tergolong rendah sehingga bisa membahayakan warga dan anak-anak.
Basril mengatakan kalau dirinya juga mendapat laporan lebah tersebut sudah menyengat anak-anak.
Sarang lebah ada di lokasi perumahan yang padat warga.
Warga pun harus memutari gang saat lewat karena takut akan disengat.
"Selanjutnya ada penanganan sarang tawon di Parak Laweh. Jadi banyak kegiatan kita pada tadi malam. Namun, semua itu dapat kita akomodir dengan baik," tutupnya.(*)