Solok Selatan Kembali Banjir

Banjir di Solok Selatan Merenggut Nyawa, Bocah 3 Tahun Tewas Terseret Arus

Seorang bocah 3 tahun tewas terseret arus akibat banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat ( Sumbar).

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
BPBD Solok Selatan
Seorang bocah 3 tahun tewas terseret arus akibat banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, Jumat (13/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang bocah 3 tahun tewas terseret arus akibat banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat ( Sumbar).

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Jorong Durian Tigo Capang, Nagari Alam Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan.

"Ada korban yang hanyut umur 3 tahun," ungkap Kabid RR BPBD Kabupaten Solok Selatan, Irdahendri saat dihubungi TribunPadang.com, Jumat (13/12/2019).

Bocah tersebut bernama Aldi, ditemukan setelah terseret banjir sekitar pukul 10.30 WIB yang bertempat di Jorong Durian Tigo.

Solok Selatan Kembali Dilanda Banjir dan Longsor
Solok Selatan Kembali Dilanda Banjir dan Longsor (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Kabupaten Solok Selatan Dalam Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Hingga 19 Desember

Adapun kronologis kejadian, dijelaskan Irdahendri, berawal pada saat korban bersama orang tuanya berjalan di titian (jembatan bambu) menuju ke arah jalan.

Lalu korban tersebut dibiarkan berjalan sendiri kemudian anak tersebut terjatuh ke Sungai Batang Pulakek.

"Korban terbawa arus sungai kemudian sekitar pukul 11.00 WIB korban hanyut tersebut ditemukan di Jembatan Pakan Selasa Nagari Alam Pauh Duo oleh seorang pemuda berumur 21 tahun," ungkap Irdahendri.

Pada saat ditemukan, kata dia, korban masih dalam keadaan bernyawa.

UPDATE Banjir Kabupaten Solok Selatan, Rumah dan Sawah Terendam Banjir

Kemudian warga membawa korban ke RSUD Muara Labuh dan sesampainya di RSUD Muara Labuh jorban meninggal dunia.

"Untuk saat ini, korban sudah dibawa oleh keluarga ke rumah duka yang bertempat di Jorong Durian Tigo Capang Nagari Alam Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan," tutur Irdahendri.

Irdahendri juga menjelaskan, saat ini kondisi air sudah mulai surut, tapi yang di Kampung Tarandam masih ada yang mengungsi di tempat pengungsian.

"Ada sekitar 6 ribu jiwa dilaporkan mengungsi di rumah tetangga dan tempat yang tinggi karena airnya nanti sore akan mulai surut. Tinggi air tadi pagi mencapai 30 cm sampai 2 meter," tuturnya.

BMKG: Masih Terdapat Potensi Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat di Kabupaten Solok Selatan

6 Rumah Hanyut

Banjir di Kabupaten Solok Selatan merendam sekitar seribu rumah di Nagari Pasar Muara Labuh.

Kabid RR BPBD Kabupaten Solok Selatan, Irdahendri menjelaskan, ada enam unit rumah ikut hanyut karena terseret banjir yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan.

"Ada sekitar 1 ribu rumah yang ikut terendam banjir di Nagari Pasar Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan," katanya Jumat (13/12/2019).

Ia melanjutkan, banjir tersebut terjadi akibat adanya curah hujan yang tinggi dan mengakibatkan air merendam pemukiman warga masyarakat.

Korban Banjir di Kabupaten Solok Selatan Butuh Sembako,Alat Masak,Penerangan dan Tenda Pengungsian

Sebuah rumah di Solok Selatan tertimbun longsor pada Jumat (13/12/2019).
Sebuah rumah di Solok Selatan tertimbun longsor pada Jumat (13/12/2019). (istimewa)

Selain itu, penyebab banjir juga karena meluapnya air sungai akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari ini, di Kabupaten Solok Selatan ada Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan beberapa anak sungai lainnya.

"Ketinggian air setinggi 30 cm hingga menyentuh angka 120 cm," ujarnya.

Irdahendri menjelaskan, bahwa untuk yang terdampak banjir saat ini hanya rumah warga masyarakat, sedangkan untuk hewan ternak tidak ada.

Sementara itu juga ada satu unit rumah tertimbun tanah longsor di Nagari Pakan Rabaa Tengah.

Banjir di Kabupaten Solok Selatan Hanyutkan Enam Rumah dan Seribu Rumah Warga Terendam Banjir

Tetapkan Masa Tanggap Darurat

Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, masih dalam masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor hingga 19 Desember mendatang.

Hal itu diungkapkan Kabag Humas Pemkab Solok Selatan, Firdaus Firman saat dihubungi TribunPadang.com, Jumat (13/12/2019).

Kata dia, awalnya masa tanggap darurat yang ditetapkan sejak 22 November 2019 itu berakhir pada Kamis (5/12/2019).

Namun diperpanjang hingga 19 Desember 2019.

"Status daerah masih tanggap darurat yang diperpanjang hingga 19 Desember 2019," jelas Firdaus Firman.

BREAKING NEWS: Solok Selatan Kembali Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Hanyutkan Enam Rumah

Dikatakan Firdaus Firman, BPBD dan Dinas Sosial setempat sudah datang mengirimkan bantuan.

"Tadi Kepala BNBP Doni Monardo juga menyinggung soal normalisasi sungai yang mengancam rumah milik warga karena intensitas hujan masih tinggi," ungkap Firdaus Firman.

Karena selalu menjadi langganan banjir setiap musim hujan, kata Firdaus Firman, Warga Kampung Tarandam Nagari Pasar Muaralabuh, Kabupaten Solok Selatan, berharap normalisasi Muara Sungai Batang Suliti dipercepat.

"Sungai itu yang paling mendesak, yang diajukan ke Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V untuk membantu proses normalisasi Sungai Batang Suliti."

"Pembebasan lahan sudah selesai. Kami minta dipercepat. Di samping itu BNPB, juga meminta untuk mengusut tuntas, penyebab banjir," ungkap Firdaus Firman.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved