Penas Tani Batal di Padang
Warga Kecewa Penas Tani Batal di Padang, Sudah Keluar Rp 10 Juta Bangun Kamar Mandi dan WC
Kemarin saya disuruh buat WC yang bagus, sudah buat WC yang baguslah yang memang sesuai dengan permintaan. Kok batal?
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
Berdasarkan rekomendasi Panitia Penas Tani XVI tahun 2020, Gubernur Sumbar mengeluarkan surat tentang penunjukan Kota Padang sebagai tuan rumah Penas Tani XVI tahun 2020 dinyatakan batal.
Catatan KTNA Nasional
Sekjen 2 KTNA Nasional, Kusyanto, meninjau lokasi yang rencananya akan dijadikan tempat pelaksanaan Penas Tani, yakni di Kelurahan Aia Pacah, Kota Padang pada Jumat 8 November 2019 lalu.
Dari peninjauan tersebut, KTNA Nasional memberikan beberapa catatan.
"Kita semuanya mewakili panitia penyelanggara pusat untuk cek finis, sampai mana persiapannya. Kita kok belum lihat persiapan jelasnya seperti apa,” ujar Kusyanto ketika itu.
“Sehingga kami datang untuk melihat fakta lapangannya, memang mengkhawatirkanlah dilihat dari jangkauan waktu, namun sudah diyakinkan oleh Wawako dan Sekda ini siap,” ungkap Kusyanto.
Dikatakannya, ada sekitar 30 ribu peserta dari seluruh Indonesia yang menghadiri Penas Tani ke-XVI.
Peserta ini nantinya tinggal di rumah penduduk sekitar.
"Kita temui kelompok tani yang nantinya ditinggali oleh 30 ribu KTNA, apakah bisa melindungi keamanan petugas yang mendesain nanti, dan mereka siap, sehingga kita panitia penyelenggara pusat yakin akan berjalan sukses," lanjutnya.
Dikatakannya, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh penyelenggara.
Di antaranya panggung utama, tempat pameran dan lahan gelar teknologi.
"Sebenarnya harus dilakukan seperti tempat utama kedatangan presiden, pengaman presiden, pameran seperti apa ketersediannya dan gelar teknologi," ungkapnya.
Selain itu, ketersedian rumah penduduk yang nantinya akan ditempati oleh peserta.
"Lalu ketersedian hotel-hotel untuk para gubernur, wali kota bupati daerah lain dan sebagiannya," tambahnya.
Termasuk juga fasilitas jalan harus diperharikan, agar peserta tidak terjadi kendala akses ke lokasi gelar teknologi.
"Fasilitas lainnya, karena mendatangakan 30 ribu orang dengan mendatangakan ratusan kendaraan, nanti jalannya agar tidak kemacetan dan ini kota, arus lalu lintas padat," sebut dia.
“Jangan sampai sudah dekat kalang kabut, itu saja. Wawako dan sekda sudah meyakinkan kita ini akan berjalan baik dan seselesai waktu," ungkapnya.(*)