Berita Sumbar Hari Ini

Akan Ada Monas PDRI di Limapuluh Kota, Nasrul Abit Sebut Pembangunan Segera Diselesaikan

Sempat terhenti, pembangunan monumen nasional Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Wagub Sumbar Nasrul Abit memimpin rapat percepatan pelaksanaan pembangunan Monas PDRI di Ruang Rapat Kantor Gubernur Sumbar, Senin (9/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sempat terhenti, pembangunan monumen nasional Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota akan kembali dilanjutkan.

Kepala Kesbangpol Sumbar, Nazwir mengatakan, sejak 2012 sudah disusun rencana pembangunan kawasan luas bernama Monumen dan Tugu Bela Negara di wilayah tersebut.

"Memang pembangunan monumen timnya sudah ada sejak 2012, baik pusat maupun provinsi."

"Mulai pembangunan 2013 hingga 2016 melalui dana pembantuan dari Dirjen Kebudayaan. Lalu 2016 terhenti," jelas Nazwir.

Padang Batal Jadi Tuan Rumah Penas Tani, Mahyeldi Membantah dan Langsung Temui Menteri

Lebih lanjut, Nazwir mengatakan, pembangunan monumen nasional tersebut akan segera dilanjutkan hingga akhir 2019 ini.

Sebab, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp32 miliar melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kita harapkan selesai nanti pada 31 Desember 2019. Kemudian akan dilanjutkan pembangunan pada 2020 untuk finishing, baik di dalam maupun interiornya," ungkap Nazwir.

Menurut Nazwir, monumen itu dibuat sebagai penanda di kawasan tersebut pernah berdiri PDRI selama 1948-1949.

Ada Insentif untuk Pelapor Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Padang, DLH Sebut Nominal

Berbagai fasilitas akan dibangun di sana, terutama sebuah Museum PDRI yang megah, auditorium, serta akan dilengkapi bangunan lain oleh Kemensos, Kemenhan, dan kementarian lainnya.

Sempat terhenti tiga tahun, Nazwir mengungkapkan terdapat berbagai masalah.

Pertama, anggarannya terlambat turun dari pemerintah pusat.

Pembangunan tidak mungkin untuk dilaksanakan karena Sumbar sifatnya kontribusi.

Kedua, memang anggarannya tidak turun.

Pekerja Tambak Udang di Koto Tangah Padang Ditemukan Tewas di Tengah Kolam Dekat Mesin Sedot Air

Sementara, biaya yang dibutuhkan, kalau dilihat untuk monumen ada sekitar Rp98 miliar sesuai perencanaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved