Nasib Sial Semen Padang FC, Setelah Denda, FIFA Jatuhi Sanksi Tak Boleh Transfer Pemain, Jika. . .

Nasib Sial Semen Padang FC, Setelah Denda, FIFA Jatuhi Sanksi Tak Boleh Transfer Pemain, Jika...

TRIBUNPADANG.COM - Nasib sial melanda tim Semen Padang FC. 

Sudahlah berada di dasar klasemen Liga 1 2019, tim Kabau Sirah pun harus menerima sanksi dari FIFA.

Setelah sanksi denda, kini Semen Padang terancam sanksi tidak boleh transfer pemain.

Jika tak melakukan kewajibannya, Semen Padang tidak boleh ikut beraktivitas di bursa transfer pemain hingga tiga periode.

• SUPERSKOR - 2 Pemain Semen Padang Absen Lawan Barito Putera| Persib Bentrok Persela Sore Ini

Dilansir dari Bolasport.com, hukuman tersebut dijatuhkan kepada Semen Padang karena permasalahan sengketa pemain.

FIFA menyampaikan instruksi kepada PSSI agar menjalankan putusan FIFA Dispute Resoultion Chamber (FIFA DRC).

Yaitu, untuk menerapkan larangan melakukan perpindahan atau pendaftaran pemain baru baik tingkat nasional ataupun internasional kepada Semen Padang paling lama tiga periode atau sampai adanya kewajiban yang diselesaikan.

Nasib sama juga dialami oleh PS Tira Persikabo.

• Eduardo Almeida Sebut Semen Padang Kuasai Pertandingan, Namun belum Mampu Ciptakan Gol

Semen Padang mendapatkan hukuman karena kasus tunggakan gaji pemain asingnya sebelum Liga 1 2018 bergulir, Tristan Koskor.

Manajemen Semen Padang sudah mengonfirmasi akan melunasi penunggakan gaji Tristan Koskor.

PSSI juga sudah meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk mengirimkan surat elektronik (email) kepada semua peserta klub Liga 1.

Manajer Kompetisi PT LIB, Asep Saputra, membenarkan bahwa ada hukuman dari FIFA kepada Semen Padang dan Tira Persikabo.

• Dua Pemain Semen Padang Bakal Absen Lawan Barito Putera, Masing-masing Pesta Pernikahan

Kata Asep Saputra, PT LIB juga sudah memberikan informasi itu kepada kedua klub tersebut.

"Iya benar, kami sudah kirimkan suratnya ke Semen Padang dan Tira Persikabo serta seluruh klub Indonesia," kata Asep Saputra saat dihubungi BolaSport.com, Selasa (3/12/2019).

"Sebenarnya FIFA juga sudah mengirimkan email langsung ke Semen Padang dan Tira Persikabo, tetapi PSSI meminta kami untuk mengirimkan juga ke semua klub," ucap Asep Saputra menambahkan.

Asep Saputra melanjutkan, sebenarnya FIFA sudah mengirimkan surat sanksi itu ke Semen Padang dan Tira Persikabo pada November 2019.

Sementara PT LIB baru mengingatkan kembali ke kedua klub itu belum lama ini.

• BREAKING NEWS: Gagal Dapat Penalti, CEO Semen Padang Pertanyakan Keputusan Wasit

PT LIB percaya Semen Padang dan Tira Persikabo akan melunasi tunggakan gaji ke mantan pemain asingnya itu.

Kalau tidak dilunasi, kedua klub tersebut tidak bisa mendaftarkan pemain selama tiga periode bursa transfer ke depan.

"Jadi mereka tidak boleh melalukan trasfer pemain dalam tiga periode. Dua di tahun 2020 dan satu di tahun 2021. Itu semua pemain baik lokal ataupun asing," kata Asep Saputra.

"Mereka juga tidak bisa melakukan pendaftaran pemain, artinya memang akses mereka akan ditutup," tutup Asep Saputra.

• Respon Pelatih Persela Nilmaizar Tahu Ezechiel Tak Perkuat Persib Bandung, Main atau Tidak Main. . .

FIFA Jatuhi Sanksi Denda

Sebelumnya diberitakan, klub berjulukan Kabau Sirah itu dijatuhi hukuman denda oleh FIFA.

Hal ini masih terkait dengan sengketa yang terjadi antara pemain asal Estonia, Tristan Koskor, dengan Semen Padang FC.

Tristan Koskor merupakan pemain yang menjalani "trial" di Semen Padang menjelang bergulirnya Liga 1 2019.

Namun, setelah menjalani beberapa uji coba, baik melalui latihan dan pertandingan, pihak Semen Padang memutuskan tidak menggunakan jasa Tristan Koskor.

• Nasib Bepe - Ismed Sofyan Setelah Kontrak di Persija Berakhir Desember 2019, Bertahan atau Hengkang?

Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang, Hasfi Rafiq, mengatakan pihaknya akan memenuhi permintaan denda dari FIFA.

Semen Padang akan mematuhi surat teguran FIFA dari PSSI bernomor 4463/UDN/1030/X-2019 tentang sengketa ketenagakerjaan pemain.

"Kami akan bayarkan sesuai besaran denda tersebut, yakni sekitar Rp 300 juta lebih," kata Hasni Rafiq, dilansir Antara, Sabtu (23/11/2019).

Menurut dia, proses sudah berjalan sejak April 2019.

Surat balasan juga sudah dikirim kepada FIFA dan awalnya FIFA meminta denda sekitar Rp 1,5 miliar.(*)