Jumlah Pelamar CPNS Membludak, Pemprov Sumbar Kekurangan Anggaran

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Proses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) resmi ditutup, Sabtu (30/11/2019) lalu.

Kepala Bidang Formasi dan Informasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar, Syafnirwan mengungkapkan, setidaknya hampir 27 ribu orang pelamar mengisi berbagai formasi yang tersedia.

• BKD Sumatera Barat Bantah Rekrutmen CPNS 2019 Mendiskriminasi Kaum Disabilitas

• Kementerian dan Lembaga Ini Masih Buka Pendaftaran Tes CPNS, Ayo! Jangan Lewatkan

"Total pelamar 26.892 orang. Hal tersebut sedang dalam proses verifikasi, baik yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat," ujar Syafnirwan.

Syafnirwan meminta pelamar untuk menunggu hasil verifikasi seleksi administrasi.

Hasil seleksi administrasi akan segera diumumkan Desember 2019.

• Pendaftar CPNS 2019 Tembus 5 Juta Orang, Pelamar Terbanyak di Kemenkumham, Ini yang Sepi Peminat

• UPDATE CPNS 2019, Sabtu (30/11/2019) Batas Terakhir Daftar CPNS di Pesisir Selatan

Kemudian akan dilanjutkan dengan seleksi Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB) pada Januari hingga Februari 2020.

Syafnirwan juga menyebut, sesuai anggaran yang disediakan, mulanya keuangan BKD Sumbar hanya mampu untuk memfasilitasi 20 ribu orang untuk mengikuti ujian.

Namun, dengan melihat perkembangan situasi, jumlah tersebut dinaikkan.

"Anggaran dinaikkan dan tersedia untuk 25 ribu pelamar. Tapi ternyata yang melamar hampir 27 ribu orang," ungkap Syafnirwan.

• Pendaftaran CPNS Solok Selatan Ditutup Besok, 101 Peserta Tak Tuntaskan Proses Pendaftaran

• Pendaftaran CPNS Limapuluh Kota 2019 Ditutup Hari Ini, Batas Pengiriman Berkas Diperpanjang

Syafnirwan berharap semua pelamar yang hampir 27 ribu itu memenuhi syarat.

BKD kata Syafnirwan, akan mengusahakan agar tes CPNS bisa diikuti oleh semua peserta.

"Kami akan berusaha bagaimana mereka tetap bisa mengikuti ujian dan mencarikan solusi terhadap penganggarannya," tutur Syafnirwan. (*)