Longsor Tambang Tanah Clay

BREAKING NEWS: Korban Tertimbun Longsor Tambang Tanah Clay di Padang Ditemukan, Total 2 Tewas

Setelah 5 jam proses pencarian, satu orang lagi korban tertimbun longsor tambang tanah clay di Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, ditemukan

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Jasad korban tertimbun longsor tambang tanah clay di Gunung Sarik, Kuranji, Padang, dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar setelah ditemukan Kamis (14/11/2019) malam. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Setelah 5 jam proses pencarian, satu orang lagi korban tertimbun longsor tambang tanah clay di Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, ditemukan.

Korban yang bernama Arif (21) tersebut ditemukan sudah tak bernyawa.

Jasad Arif ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB oleh tim di lokasi.

Pantauan TribunPadang.com di lokasi kejadian, saat ditemukan, ratusan warga menyeruak berlarian ke arah penemuan.

Padahal, ekskavator yang melakukan pencarian, masih bekerja.

Siapa Pemilik Tambang Tanah Clay yang Longsor di Kuranji Padang? Ini Penjelasan Dinas ESDM Sumbar

Warga sekitar menerobos garis polisi yang mengelilingi lokasi kejadian.

Butuh waktu sekitar 1 jam untuk mengevakuasi korban.

Setelah dievakuasi, mayat korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar menggunakan mobil ambulans PMI pukul 18.59 WIB.

Diberitakan sebelumnya, lokasi tambang tanah clay di kawasan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Padang, longsor pada Kamis siang.

Longsor ini mengakibatkan dua orang pekerja tambang tertimbun.

Proses pencarian korban tertimbun longsor tambang tanah clay di Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Padang, Kamis (14/11/2019).
Proses pencarian korban tertimbun longsor tambang tanah clay di Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Padang, Kamis (14/11/2019). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Kronologi 2 Pekerja Tertimbun Longsor Tambang Tanah Clay di Kuranji Padang, Korban Sempat Melompat

Sebelum jasad Arif ditemukan, telah ditemukan terlebih dahulu korban atas nama Sukri alias Pakde (50), yang merupakan sopir truk.

Koordinator Rescue Lapangan Basarnas Padang, Ryan Agus Syaputra menjelaskan kronologi peristiwa ini.

"Kronologinya, ketika operator ekskavator sedang melakukan proses pemasukan tanah clay ke dalam truk," katanya, Kamis sore.

Saat itu, muncul retakan tanah di tebing bukit lokasi tambang.

Lalu, terjadilah longsong yang menimbun area kurang lebih 25 meter persegi dan menimbun dua korban.

Longsor Tambang Tanah Clay di Padang Renggut Nyawa Pakde dan Arif Raib Terkubur Hidup-hidup

Dikatakannya, bahwa jarak dari alat berat dengan tebing bukit kurang lebih dengan radius 10 meter.

“Informasi terakhir, operator alat berat (Arif) sempat melompat keluar dari alat beratnya tersebut,” ujarnya.

Sedangkan satu korban yang bernama Sukri alias Pakde, sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sukri alias Pakde sempat dilakukan ke RSUD setempat.

“Satu orang sudah dievakuasi ke rumah sakit umum daerah dengan kondisi meninggal dunia," sebutnya.

Proses evakuasi, kata dia, menggunakan 4 alat berat yang bekerja dari swadaya masyatakat.

“Pencarian juga dilakukan oleh tim Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat setempat,” jelasnya.

Insiden kecelakaan kerja tambang tanah clay bernama yang terjadi di Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang pada Kamis (14/11/2019).
Insiden kecelakaan kerja tambang tanah clay bernama yang terjadi di Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang pada Kamis (14/11/2019). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Korban Tertimbun Longsor Tanah Clay saat Gantikan Kakaknya yang Sedang Istirahat

Pencarian disaksikan ayah korban

Upaya pencarian ini disaksikan oleh puluhan warga sekitar. Termasuk ayah kandung Arif yang bernama Muis (63).

Muis terlihat berdiri dengan memakai peci dan baju batik.

"Dia (Arif), kurang lebih kerja di sini setahun," katanya di lokasi.

Dijelaskannya, Arif menggantikan kakaknya yang sedang istrirahat makan siang dekat lokasi kejadian.

"Kakaknya pergi makan siang, dan dia yang jaga. Kakaknya melihat ke atas dan melihat ada yang retak. Dia memanggil Arif, tapi Arif terkena batu," ujarnya.

Ayah Saksikan Pencarian Anaknya yang Tertimbun Longsor Tambang Tanah Clay di Kuranji Padang

Dikatakannya, bahwa akibat terkena batu dari teruntuhan tanah yang longsor, sehingga Arif belum juga ditemukan hingga pukul 17.04 WIB.

Rahmad (25), warga sekitar mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

Pantauan TribunPadang.com, di lokasi longsor tambang tanah clay sudah dipasangi garis polisi.

Di sekitar lokasi, banyak warga yang menyaksikan upaya pencarian korban tertimbun.

Pencarian korban tertimbun dilakukan menggunakan 4 alat berat.

Longsor ini juga menimbun sebuah truk yang bernomor polisi BA 8875 AO.

Truk tersebut terlihat rusak parah pada bagian depannya.

Sedangkan satu alat berat ikut tertimbun oleh tanah, namun sudah dikeluarkan oleh empat alat berat yang melakukan pencarian.

Pencarian korban tertimbun longsor di areal tambang tanah Gunung Sariak Padang, Kamis (14/11/2019)
Pencarian korban tertimbun longsor di areal tambang tanah Gunung Sariak Padang, Kamis (14/11/2019) (TribunPadang.com/reziazwar)

Edriana Ngaku Teladani Pahlawan Nasional Rohana Kudus Bertekad Maju di Pilgub Sumbar 2020

Tambang milik siapa?

Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar belum bisa memastikan kronologis dan informasi lebih lanjut dari kejadian tersebut.

Sebab, pihak Dinas ESDM Sumbar masih berada di lokasi kejadian.

Kasi Pengusahaan Pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan Dinas ESDM Sumbar, Azril A ST mengatakan, terdapat 6 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di sekitar kawasan pertambangan tanah clay yang longsor.

Di antaranya berinisial I, J, S, IJ dan PT T.

"Untuk kejadian hari ini, saya mendapat informasi sementara, kecelakaan terjadi di lokasi J,” kata Azril A ST kepada TribunPadang.com, Kamis malam.

Nasrul Abit Sebut Sudah 4 Nama Daftar ke Gerindra untuk Posisi Cagub dan Cawagub Sumbar

Pengakuan sementara dari J, memang peristiwa ini terjadi di lokasinya.

“Namun, dia belum mengonfirmasi siapa yang menambang di lokasinya tersebut,” jelasnya.

Sejauh ini, Azril A ST mengatakan, anggotanya sudah turun ke lokasi tapi belum memberikan data kongkrit.

Mesti titik koordinat sudah dikirim, sebutnya, pihaknya harus mengecek lebih lanjut untuk kebenarannya.

"Secara legal kegiatan, saya belum dapat informasi dari inspektur tambang yang turun mengenai siapa penanggung jawab lokasi tersebut,” ujarnya.

“Biasanya secara aturan, bagi siapa yang memegang IUP, dialah yang menambang di lokasi tersebut," jelasnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved