Pertamina Klaim Distribusi BBM Premium di Sumbar Tidak Ada Masalah, Sudah Over 2,5 Persen

Kalau misalnya kita lihat di lapangan, memang yang mengantre diduga lebih banyak orang yang nanti akan menjual kembali premium tersebut

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
Sales Branch Manager PT Pertamina Arwin Nugraha (kiri) menjelaskan penyebab kelangkaan BBM solar di ruang kerja Wagub Sumbar 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sales Branch Manager PT Pertamina Padang Arwin Nugraha mengklaim penyaluran BBM jenis premium di Sumbar lancar dan tidak ada masalah.

Dia mengakui adanya antrean panjang kendaraan dan kosongnya stok premium di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).

Namun, kata dia, meski terjadi demikian kondisinya masih kondusif dibandingkan solar.

"Terkait premium ini hal yang cukup unik. Memang dari sisi alokasi untuk premium, ini sama dengan yang kita salurkan di tahun 2018.

Dan beberapa bulan belakangan, itu kebutuhan konsumen meningkat dan kemudian mengantre di SPBU," ujar Arwin Nugraha, Senin (11/11/2019).

BBM Solar Langka, Pemprov Sumbar Minta Pertamina Tambah Pasokan Hingga 31 Desember 2019

Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Solar Langka di Sumbar, Pertamina Ungkap Penyebabnya

Dia menjelaskan, untuk penyaluran premium hingga 31 Oktober 2019 naik (over) sebesar 2,5 persen.

Kenaikan tersebut diakibatkan oleh penggunaan yang tidak sesuai ketentuan pemerintah.

"Kalau misalnya kita lihat di lapangan, memang yang mengantre diduga lebih banyak orang yang nanti akan menjual kembali premium tersebut.

Dan banyak juga yang memodifikasi kendaraanya sehingga bisa menampung lebih banyak premium," sambung Arwin Nugraha.

Pertamina Beberkan Kondisi Hingga Terjadinya Antrean BBM Premium di SPBU, Kota Padang

BBM Jenis Premium Kosong Mengakibatkan Terjadi Antrean Panjang di Beberapa SPBU Kota Padang

PT Pertamina, dijelaskan Arwin Nugraha lebih lanjut akan mencarikan solusi dengan pihak Pemprov maupun kabupaten dan kota sehingga oknum tersebut bisa berkurang.

"Diharapkan nanti, orang yang berhak, bisa mendapatkan premium tersebut," sebut Arwin Nugraha.

Hingga kini, ungkapnya, penyaluran premium masih normal sesuai alokasi yang diberikan hingga akhir tahun.

"Sumbar diberikan alokasi premium sebanyak 373 ribu kiloliter.

Jika kondisi di lapangan penyalurannya over, maka kan ada subtitusinya pertalite dengan jarak harga yang tidak terlalu jauh, yakni hanya Rp 1.500 dan masyarakat menerima itu dan tidak ada masalah," tutur Arwin Nugraha. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved