Hari Sumpah Pemuda
Hadiri Upacara di Dharmasraya, Moeldoko Sebut Tindakan Intoleran, Itu Bahaya
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (RI) Moeldoko turut menghadiri upacara memeringati hari Sumpah Pemuda di Dharmasraya Sumatera Barat
Penulis: Debi Gunawan | Editor: Emil Mahmud
Hari Sumpah Pemuda, Moeldoko: Tindakan Intoleran, Itu Bahaya
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Debi Gunawan
TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (RI) Moeldoko turut menghadiri upacara memeringati hari Sumpah Pemuda di Dharmasraya Sumatera Barat (Sumbar), Senin (28/10/2019).
Pada hari Sumpah Pemuda yang ke 91 tahun, Moeldoko mengajak masyarakat agar mengingat kembali momentum dan makna yang dideklarasikan pemuda Indonesia pada 27-28 Oktober 1928 lalu.
"Disiarkan kembali, perlu diingatkan kembali agar kita mengetahui bahwa kita pernah mendeklarasikan tiga komitmen dasar itu,"ungkap Moeldoko.
• Sumpah Pemuda Menjadi Tonggak Bagi Generasi Muda Lebih Peduli Pada Upaya Pemberantasan Korupsi
• Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Pimpin Upacara yang Bertemakan, Bersatu Kita Maju
• Ini Amanat yang Dibacakan Wali Kota pada Upacara Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Imam Bonjol
Moeldoko menilai semangat Sumpah Pemuda saat ini memiliki kecenderungan mundur, melainkan bukan ke arah kemajuan.
Alasannya, karena masih relatif banyak persoalan intoleran yang berkembang di masyarakat.
"Ada memang, kelompok kecil kelompok besar, tapi jangan lagi itu dipersoalkan, sehingga tidak perlu lagi kita mempersoalkan minoritas mayoritas," jelas Moeldoko.
Jika tindakan intoleran tersebut tidak segera diatasi, menurut Moeldoko itu bisa membahayakan bagi negara Indonesia.
"Makanya dalam setiap kesempatan saya mengatakan dengan keras, jangan lagi kita mempersoalkan mayoritas dan minoritas," tegas Moeldoko.
Bersamaan momentum Sumpah Pemuda, Moeldoko juga mengajak masyarakat Indonesia agar tidak lagi mempersoalkan masalah yang menyinggung isu-isu SARA atau Suku Agama, Ras dan Antar golongan.(*)