Pilgub Sumbar
Pengamat Politik Sebut 4 Nama Ini Berpotensi Maju di Pilgub Sumbar, Nasrul Abit hingga Fakhrizal
Pengamat Politik Sebut 4 Nama Ini Berpotensi Maju di Pilgub Sumbar, Nasrul Abit hingga Fakhrizal
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Kemudian, juga muncul nama dari kalangan akademik seperti Rektor UNP Ganefri.
Ganefri, sebut Asrinaldi, merupakan profesor yang juga potensial. Namun untuk mengundurkan diri sebagai PNS, mungkin Ganefri tidak mau dan perlu pemikiran matang.
"Pertimbangan banyak dan peluang untuk menang masih kecil," pungkas Asrinaldi.
Nama-nama tersebut, kata Asrinaldi, masih bisa berubah-ubah karena dinamika politik dalam beberapa bulan ke depan masih cukup dinamis.
Sementara, untuk pasangan calon dari nama yang sudah mencuat, Asrinaldi belum bisa mengidentifikasi secara utuh karena menurutnya masih terlalu dini untuk diidentifikasi.
• Maukah Sandiaga Uno Maju di Pilgub Sumbar? Gerindra: Ditawari Menteri Saja Beliau Tidak Bersedia
"Mereka sekarang masih menjajaki. Belum bisa memasangkan karena ada beberapa pertimbangan dari mereka.
Misalnya, kekuatan daerah yang menjadi basis mereka. Lalu chemistry antara keduanya juga perlu dipertimbangkan," jelas Asrinaldi.
Asrinaldi menegaskan jangan sampai dalam penyusunan program dan penyelenggaraan pemerintah daerah, pasangan calon nantinya justru pecah di tengah jalan.
Sementara untuk calon yang maju secara independen, harus mencari dukungan suara.
Masyarakat Sumatera Barat hari ini, menurut Asrinaldi, butuh pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang jelas.
• Sebut Sandiaga Uno Mustahil Maju di Pilgub Sumbar, Andre Rosiade: Dari Gerindra Itu Nasrul Abit
"Sumatera Barat mau dibawa kemana? Kalau seandainya itu tidak diketahui masyarakat susah juga calon itu untuk menang," kata Asrinaldi.
Asrinaldi menjelaskan, syarat utama yang rasional untuk maju ialah didukung oleh partai politik (parpol).
Dikatakan Asrinaldi, Parpol tak mau juga memberikan kursinya secara gratis meskipun dia kader partai, tentu ada pertimbangan lain.
Selama ini, kata Asrinaldi, dalam politik ada mahar/pemberian/transaksi bahwa mereka punya kursi dan kalau mau mendukung tentu ada kompensasi yang mereka dapatkan.
Hal itu membuat biaya besar dalam pencalonan diri sebagai kepala daerah.
• Spanduk Bertulisan #2020SandiUnoSumbar1 Muncul di Padang, Sandiaga Uno Maju Pilgub Sumbar?