Berita Sumbar Hari Ini
Nasrul Abit : Saya Sempat Menangis, karena tidak Tega Melihat Mereka
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit berkunjung ke daerah Wamena, Jayawijaya, Papua, Minggu (29/9/2019) lalu.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Penuturan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit Seusai Menyambangi Perantau Minang di Wamena
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit sempat menuturkan sepenggal kisah rombongan Pemprov Sumbar yang berkunjung ke daerah Wamena, Jayawijaya, Papua, Minggu (29/9/2019) lalu.
Sebelumnya, di Wamena, saat itu Nasrul Abit bertemu dan memastikan kondisi warga Sumbar serta berkordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat.
Nasrul Abit menuturkan sempat terharu hingga menitikkan air mata menyaksikan warga asal Minangkabau atau Sumatera Barat yang mengungsi pasca kerusuhan di Wamena tersebut.
Sesuai maksud kunjungan Wagub yakni ingin memastikan langkah apa yang akan diambil terkait tindak lanjut nasib warga Sumbar di Wamena.
Pada kesempatan itu, Nasrul Abit sempat bersilaturahmi dengan pejabat TNI setingkat dandim setempat.
Nasrul Abit mendapatkan cerita, di Jayapura ada istilah orang pantai dan orang gunung. Dari segi pendidikan orang pantai lebih maju.
Dari pantauan dirinya ke Wamena, ia menyimpulkan kerusuhan yang terjadi bukan perang
antara masyarakat yang tinggal di Ibukota Wamena dengan masyarakat pendatang.
"Masyarakat Wamena asli sudah bersatu dengan pendatang. Dan semua berperan dalam aktivitas perdagangan. Orang Minang mayoritas berjualan di sana," kata Nasrul Abit, Rabu (2/10/2019).
Saat berada di Wamena, ia berkeliing dengan Dandim Wamena.
Nasrul Abit menemukan satu kode yang belum diketahui maksud dari kode tersebut.
"Ada rumah dan tokonya yang ditumbuhi pohon pisang, itu tidak ada diapa-apain. Ini seperti kode.
Sementara, rumah lain hancur, kantor bupati hancur, kantor Bappeda dan sekolah hancur. Kami menduga ini sudah terencana," sebut Nasrul Abit.
Sekali lagi, Nasrul Abit mengatakan tidak ada perang suku yang terjadi di Wamena.