Berita Pariaman Hari Ini
Beri Kuliah Umum di FIB Unand, Sekolah Tinggi Ilmu Beruk Jadi Pembahasan Wali Kota Pariaman
Beri Kuliah Umum di FIB Unand, Sekolah Tinggi Ilmu Beruk Jadi Pembahasan Wali Kota Pariaman
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wali Kota Pariaman, Genius Umar menyampaikan kuliah umum tentang kearifan lokal Kota Pariaman di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Andalas, Kamis (3/10/2019).
Adapun tema pada kuliah umum ini "The Roles of Local Wisdom to Support Sustainable Tourisme in West Sumatera Barat".
Geniur Umar mengatakan, potensi budaya bagian dari potensi perekonomian di beberapa negara.
• Dipulangkan ACT, 98 Perantau Minang Korban Kerusuhan Wamena Tiba di BIM Sumbar Malam Ini
"Banyak negara-negara maju karena budaya yang menjadikan produk wisata dan bisa meningkatkan perekonomian," kata Genius Umar.
Genius Umar menjelaskan, contoh potensi budaya seperti tarian, bagi yang ingin melihat penampilan tersebut haruslah membayar.
"Beberapa potensi tersebut telah dilakukan di beberapa negara seperti di Bali," kata Genius Umar.
• LIVE STREAMING: Ganja 153,5 Kg Dibakar, Diamankan BNNP Sumbar dari 2 Tersangka 17 Agustus Lalu
Dijelaskannya, di Pariaman ada beberapa potensi budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Di antaranya, tabuik yang diselenggarakan setiap tahun.
"Lalu ada penanggakalan penyu, ikan larangan, tarian dan yang menarik lainnya ada Sekolah Tinggi Ilmu Beruk, dan lainnya nanti akan kita kembangkan," kata Genius Umar.
Genius Umar mengatakan, sekolah beruk di Pariaman ialah yang pertama di Sumatera Barat.
"Di Pariaman kelapa banyak. Sehingga beruk atau monyet diberi pelatihan untuk memanjat dan memetik buah kelapa," kata Genius Umar.
• Derek Mobil Parkir Sembarangan di Padang Ditunda, Belum Kondusif Setelah Demo Jadi Alasan Dishub
Selain Genius Umar, akademisi Australia, Noel Scott ikut menjadi sebagai pembicara pada kuliah umum yang dihadiri ratusan mahasiswa dan akdemisi Universitas Andalas.
Noel Scot menyebut, Indonesia khususnya Sumatera Barat memiliki budaya yang beragama serta khas masing-masing provinsi.
Budaya tersebut bisa meningkatkan perekonomian Indonesia jika dikelola dengan lebih baik dan manajemen yang bagus.
Noel Scot menjelaskan, seperti Bali, Sumatera Barat pun bisa dikembangkan dengam budaya-budaya yang beraneka ragam.
Niel Scot mengatakan, di Australia butuh waktu 10 tahun untuk mengedukasi masyarkat melalui bermacam media tentang manfaat dari wisata budaya yang dikelola.(*)