Berita Sumbar Hari Ini
Istri dan Anak Tewas, Perantau Minang Ini Selamat karena Pura-pura Mati saat Tragedi Wamena Papua
Erizal, perantau Minang yang harus rela ditinggal untuk selamanya oleh istri, anak, dan keponakannya karena tewas saat tragedi Wamena, Papua.
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Saridal Maijar
"Sebagian dari mereka minta pulang dan ada juga yang tidak. Nah, warga yang tidak pulang ini menyampaikan mereka tidak punya ongkos untuk pulang dan kios mereka sudah terbakar," ujar Nasrul Abit.

Nasrul Abit melanjutkan, keesokan harinya, Minggu (29/9/2019) dirinya bersama rombongan menyambangi warga Minang di Wamena.
Di sana, sebutnya, ada 300 orang warga Minang yang mengungsi di kantor Kodim.
Mereka didampingi pengurus IKM yang benar-benar kompak luar biasa untuk membantu.
Terlepas dari itu, Nasrul Abit mengatakan 172 perantau Minang yang berada di Sentani sudah diperbantukan dokter dari Angkatan Laut.
Sementara, untuk makan semua perantau Minang saling bahu-membahu dan bergotong royong.
Kemudian, untuk makan warga di posko pengungsian di Wamena didrop dari TNI.
Nasrul Abit menjelaskan, dari diskusi yang dilakukan dengan berbagai pihak termasuk perantau Minang, rata-rata mereka ingin pulang ke kampung halaman.
• Berikut Sembilan Etape Tour De Singkarak 2019, Melewati 14 Kabupaten Kota di Sumbar dan 2 di Jambi
"1.470 orang yang terdata, semua ingin pulang. Awalnya ada 200-an orang katanya tidak mau pulang, tapi hari tadi mereka semua ingin pulang," kata Nasrul Abit.
Menanggapi permintaan warga Minang tersebut, Pemprov Sumbar sudah mengambil keputusan.
Namun, pihaknya meminta jumlah pasti perantau Minang yang akan pulang ke kampung halaman.
Ada beberapa opsi pemulangan perantau Minang.
"Jika jumlah perantau Minang yang akan pulang ke kampung halaman hanya sekitar 200 orang, bisa difasilitasi menggunakan pesawat.
• Berikut Sembilan Etape Tour De Singkarak 2019, Melewati 14 Kabupaten Kota di Sumbar dan 2 di Jambi
Namun, jika lebih dari 200 orang, maka perantau Minang tersebut akan pulang dengan kapal laut," papar Nasrul Abit.
Nasrul Abit menyebut, untuk memulangkan perantau Minang butuh pembiayaan yang cukup besar.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat Minang dari seluruh dunia turut membantu.
"Sebagian warga kita masih dalam kondisi trauma. Mereka minta diselamatkan. Kami Pemprov Sumbar bersama komunitas Minang yang ada di perantauan berkomitmen akan membantu," tutur Nasrul Abit.(*)