1 dari 3 Perempuan Pernah Alami Kekerasan, Staf Ahli Menteri PPPA: Pelaku Terbanyak Orang Terdekat

Pelaku terbanyak ialah orang terdekatnya yang meliputi pasangan, orang tua, guru, dan lainnya yang dekat dengan perempuan dan anak.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Staf Ahli Menteri Bidang Pengetasan Kemiskinan Kemen PPPA Titi Eko Rahayu mengatakan masih ada kesenjangan gender di Indonesia. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan Kemen PPPA Titi Eko Rahayu mengatakan masih ada kesenjangan gender di Indonesia.

Di antaranya, terlihat dari angka kekerasan terhadap perempuan yang cukup tinggi.

"Dari data survei Kemen PPPA di tahun 2016, 1 dari 3 perempuan pasti pernah mengalami kekerasan. Anak lebih parah lagi. Dua dari tiga anak mengalami kekerasan," ungkap Titi Eko Rahayu.

Kemudian, data lain menunjukan bahwa angka rata-rata sekolah dari perempuan juga lebih rendah daripada laki-laki.

Nurani Perempuan Ungkap Anak Usia 3,5 hingga 16 Tahun Paling Banyak Jadi Korban Kekerasan Seksual

Suka Bermain Game ? Berikut 5 Game Ini Ternyata Penuh Kekerasan Sampai Terlarang Untuk Beredar

Menurut Titi Eko Rahayu, isu gender bukan hanya isu perempuan saja, bisa jadi suatu saat isu gender juga menjadi bagian dari isu laki-laki.

Tapi data menunjukan, kesenjangan gender masih ada di perempuan dan anak-anak.

"Masih ada anak-anak yang belum memiliki akte kelahiran sebagai identitas pertama. Padahal akte kelahiran adalah hak pertama yang harus diberikan oleh negara sehingga ia terlindungi oleh negara," kata Titi Eko Rahayu.

Kemudian, masih banyak anak-anak yang menerima kekerasan seksual, psikis dan fisik.

Dijelaskan Titi Rahayu, data menunjukan 70 persen kekerasan itu ada di dalam rumah tangga (KDRT).

Pelaku terbanyak ialah orang terdekatnya yang meliputi pasangan, orang tua, guru, dan lainnya yang dekat dengan perempuan dan anak.

Lagu Korban Perasaan Andra Respati feat Elsa Pitaloka, DOWNLOAD Lagu MP3 Populer Andra Respati

Download MP3: Sebuah Rasa OST Sinetron Orang Ketiga Tayang di SCTV

"Kita harus melakukan pendekatan komprehensif, mulai dari individu. Tidak hanya perempuan yang kita sentuh tapi laki-laki juga ditingkatkan kepeduliannya.

Mereka juga harus peduli dengan isu perempuan, peduli untuk melaksanakan pembangunan bersama perempuan dan anak-anak juga demikian sehingga mereka juga memberikan pendapatnya," jelas Titi.

Setelah individu, lingkaran yang paling dekat adalah keluarga. Keluarga juga harus disentuh dan harus ditingkatkan kualitasnya.

Setelah keluarga, melakukan pendekatan ke lingkungan masyarakat. Setelah masyarakat baru aparat.

"Jadi ini komprehensif. Harus disentuh semua. Tapi kalau semua konsen ke perempuan, laki-laki tidak, mereka juga tidak akan dukung. Makanya di tingkat global, ada namanya gerakan He for She.

Itu artinya kita juga mendorong laki-laki terlibat dalam penyelesaian isu perempuan," tutup Titi Eko Rahayu. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved