Kualitas Udara Pekanbaru Akibat Kebakaran Hutan di Riau Sentuh Level Berbahaya, PM10 Capai 355 ugram

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menyatakan siap untuk menampung warga Riau dan Jambi yang ingin mengungsi

Editor: afrizal
bmkg via tribunpekanbaru
Hari ini, Senin (16/9/2019) Kualitas Udara Pekanbaru Akibat Kebakaran Hutan di Riau Sentuh Level Berbahaya, PM 10 Capai 355 ugram/m3 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menyatakan siap untuk menampung warga Riau dan Jambi yang ingin mengungsi.

Hal ini mengingat kabut asap yang semakin pekat di Riau dan Jambi karena kebakaran hutan.

"Sumbar siap membantu warga Riau dan Jambi jika kabut asap terus menyelimuti karena dua provinsi tersebut adalah tetangga kita.

Tentu kita harus siap kapanpun untuk membantu. Kalau evakuasi ke Sumbar, kita siap," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman, Selasa (10/9/2019).

Hingga saat ini, kata dia, pihaknya belum ada koordinasi dengan pihak provinsi tetangga terkait hal tersebut.

"Kalau untuk koordinasi, saya rasa belum sejauh itu. Yang jelas jika mereka butuh bantuan, kita akan siap membantu," sambung Erman Rahman.

Selain itu, perantau Minang di Riau dan Jambi yang ingin mengungsi ke Ranah Minang, Pemprov Sumbar juga siap membantu.

"Memang belum ada koordinasi dengan Pemprov Riau dan Jambi terkait kabut asap.

Namun, sepanjang warga Minang yang berada di Riau dan Jambi butuh bantuan untuk balik ke Sumbar akan diupayakan," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.

Armada Tambahan Pesawat CN 295

Pesawat CN 295 merupakan pesawat terbang transpor militer taktis dengan 2 mesin turboprop dan diawaki oleh 2 personil.

Pesawat ini bisa digunakan untuk mengangkut pasukan, evakuasi medis atau angkutan barang.

"Untuk keperluan TMC CN 295 dikonfigurasi agar dapat mengangkut bahan semai dengan kapasitas 2.4 ton," terang Agus Wibowo.

Bagian perut pesawat dimodifikasi dengan dipasang rel untuk mengangkut 8 x 300 kg bahan semai yang dengan pipa untuk menabur bahan semai secara semi otomatis.

Saat pesawat terbang sampai di awan yang potensial hujan maka petugas membuka kran dan garam akan keluar melalui pipa untuk menaburi awan dengan garam.

Bahan semai garam NaCl akan mengikat butiran-butiran air dalam awan, kemudian menggumpal menjadi berat dan akhirnya jatuh menjadi hujan.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved